Minta bantuan PBB! Pemerintah Aceh resmi surati lembaga UNDP dan UNICEF pasca bencana

menggapaiasa.com– Situasi bencana banjir dan longsor di Provinsi Aceh, yang dijuluki Tanah Rencong, semakin memburuk. Memasuki pekan ketiga penanganan, Pemerintah Aceh melaporkan eskalasi kerusakan yang sangat luas di 18 kabupaten/kota dan mencatat dampak korban jiwa yang masif. Dalam upaya pemulihan pascabencana yang mendesak, Pemerintah Aceh secara resmi menyurati dua lembaga kunci Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB): United Nations Development Programme (UNDP) dan UNICEF.
Data terbaru dari posko tanggap darurat bencana hidrometeorologi Aceh per Minggu, 14 Desember 2025 menunjukkan skala tragedi ini:
-
Korban Meninggal Dunia: 419 jiwa
-
Korban Hilang: 32 orang
-
Jumlah Pengungsi: 474.691 jiwa
Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA, menjelaskan bahwa kerusakan infrastruktur sangat luas, meliputi: 305 sekolah, 431 pesantren, 206 rumah sakit dan Puskesmas, 258 kantor, dan 287 tempat ibadah. Selain itu, 461 titik jalan dan 332 jembatan juga mengalami kerusakan parah.
Muhammad MTA membenarkan bahwa surat resmi telah dikirimkan kepada UNDP dan UNICEF. Permintaan ini didasarkan pada pertimbangan pengalaman penanganan bencana Tsunami 2004 yang melanda Aceh, di mana peran kedua lembaga tersebut sangat vital dalam rehabilitasi dan rekonstruksi.
"Mempertimbangkan mereka lembaga resmi PBB yang ada di Indonesia, maka meminta keterlibatan mereka dalam pemulihan kami rasa sangat dibutuhkan," kata Muhammad MTA, Minggu, 14 Desember 2025.
UNDP fokus pada pemulihan infrastruktur dan pembangunan kembali, sementara UNICEF berfokus pada kesejahteraan dan perlindungan anak-anak korban bencana.
Hingga hari ini, upaya pemulihan di Aceh sudah didukung oleh gelombang besar bantuan, baik dari dalam maupun luar negeri. Tercatat sudah ada 77 lembaga dan 1.960 relawan yang terdaftar dalam desk relawan BNPB untuk Aceh. Mereka terdiri dari NGO lokal, nasional, dan internasional.
Beberapa lembaga yang telah beroperasi antara lain: Save The Children, Islamic Relief, ABF, FKKMK UGM, Baznas, EMT AHS UGM, Yayasan Geutanyoe, dan lainnya.
"Besar kemungkinan keterlibatan lembaga dan relawan akan terus bertambah. Atas nama masyarakat Aceh dan korban, Gubernur sangat berterima kasih atas niat baik dan kontribusi yang sedang mereka berikan demi pemulihan Aceh ini," tutup Muhammad MTA.***
Posting Komentar untuk "Minta bantuan PBB! Pemerintah Aceh resmi surati lembaga UNDP dan UNICEF pasca bencana"
Posting Komentar