Mayjen (Purn) Saurip Kadi Sindir Keras Dugaan Rekayasa Hukum Soal Bandung Zoo: 'Berhentilah Memusuhi Rakyat '

Mayjen (Purn) Saurip Kadi Sindir Keras Dugaan Rekayasa Hukum Soal Bandung Zoo: 'Berhentilah Memusuhi Rakyat '

menggapaiasa.com – Sengkarut hukum yang membelit Kebun Binatang Bandung atau yang akrab disebut warga sebagai Derenten, rupanya belum menemukan titik terang. Meski dua pengurus Yayasan Margasatwa Tamansafari Bandung, Bisma Bratakoesoema dan Sri, telah divonis tujuh tahun penjara, awan gelap persoalan hukum di balik lembaga konservasi berusia hampir seabad itu belum juga sirna.

Sorotan terbaru datang dari Mayjen TNI (Purn) Saurip Kadi, tokoh nasional yang dikenal vokal terhadap ketidakadilan. Ia turun langsung ke lapangan — bukan di ruang rapat berpendingin udara, tapi di depan gerbang utama Bandung Zoo, tempat ia berdialog terbuka bersama Aliansi Bandung Melawan, Sabtu (25/10/2025) sore.

 

“Berhentilah Menghukum Rakyat Sendiri”

Di hadapan puluhan peserta diskusi, Saurip berdiri di tengah lingkaran yang ia bentuk sendiri. Bukan tanpa makna. Lingkaran itu, katanya, simbol kebersamaan — ajakan untuk berhenti saling tuding dan mencari siapa yang salah.

“Berhentilah menghukum rakyatnya sendiri, berhentilah memusuhi rakyatnya sendiri,” ujarnya dengan nada tajam, disambut riuh tepuk tangan warga yang hadir.

Saurip menilai persoalan Bandung Zoo bukan sekadar urusan hukum, tapi soal cara negara memperlakukan warganya. Ia khawatir proses hukum yang berjalan telah kehilangan rasa keadilan, bahkan menyerempet pada bentuk pendzoliman terhadap pihak-pihak lemah.

“Kalau niatnya baik sekalipun, tetap harus diselesaikan dengan cara beradab. Jangan pakai rekayasa hukum,” tegasnya lagi.

 

Derenten, Simbol Warisan dan Kebanggaan Orang Sunda

Lebih jauh, Saurip mengingatkan bahwa Kebun Binatang Bandung bukan sekadar kawasan wisata, tetapi simbol sejarah panjang masyarakat Sunda. Ia menegaskan, sebelum Republik berdiri, Derenten sudah lebih dulu ada sebagai ruang edukasi dan konservasi rakyat Bandung.

“Biarlah ini menjadi milik dan kebanggaan orang Sunda. Kalau mau memperbaiki, buatlah yang indah, tapi jangan dengan cara memanipulasi hukum,” kata mantan perwira yang kini aktif dalam gerakan sosial itu.

Ia juga mengingatkan, bila memang ada rencana relokasi atau revitalisasi, seharusnya dilakukan secara transparan dan sesuai adab. “Kalau yayasan kurang paham aturan, ya dibimbing. Bukan dijebak supaya menyerah,” ucapnya.

 

Keadaban Pemimpin dan Tanggung Jawab Moral

Saurip Kadi kemudian menyinggung peran pemimpin yang seharusnya tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga menghidupkan keadilan dengan nurani. Menurutnya, hukum tanpa keadaban hanya melahirkan ketakutan, bukan ketertiban.

“Para pemimpin harus tahu sejarah, tahu kebanggaan dan jiwa rakyat Sunda. Jangan hancurkan simbolnya, jangan rusak kebanggaannya,” tuturnya.

Baginya, Derenten adalah cermin jiwa Bandung, tempat generasi muda bisa belajar tentang kasih sayang terhadap sesama makhluk hidup. “Kalau simbol ini dihancurkan, maka yang hilang bukan hanya satwa, tapi juga rasa kemanusiaan kita,” tambahnya.

 

Lingkaran di Gerbang: Pesan Persatuan untuk Bangsa

Menutup diskusi, Saurip kembali menegaskan makna lingkaran tempat ia berdiri: simbol persatuan dan keberanian moral. Ia mengajak semua pihak, dari pemerintah hingga warga, untuk membulatkan tekad mencari solusi tanpa harus menjatuhkan sesama.

 “Kalau bersatu, jangan ada yang disakiti. Kita ini orang beradab. Jangan lagi rakyat kecil jadi korban politik atau hukum yang direkayasa,” tutupnya tegas.

Refleksi: Saatnya Bandung Zoo Diselamatkan, Bukan Dikorbankan

Kasus hukum Bandung Zoo kini bukan lagi sekadar urusan yayasan, tetapi ujian bagi nalar keadilan publik. Apa yang disampaikan Saurip Kadi menjadi pengingat bahwa hukum seharusnya berpihak pada kebenaran, bukan pada kekuasaan.

Di tengah kota yang disebut “Paris van Java” ini, Derenten kini berdiri di antara dua pilihan: menjadi simbol penyatuan atau saksi bisu dari ketidakadilan yang terus berulang.***

Posting Komentar untuk "Mayjen (Purn) Saurip Kadi Sindir Keras Dugaan Rekayasa Hukum Soal Bandung Zoo: 'Berhentilah Memusuhi Rakyat '"