andquotKita Gak Bisa Masuk UGM Bareng Seperti Janji Kitaandquot Suara Lirih di Makam Korban Kecelakaan Bus Bromo

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Bondowoso – Siswi MTs Negeri 2 Jember, Nasha Azkiya Nayyara, menjadi salah satu korban kecelakaan maut bus di Probolinggo, Minggu (14/9/2025) lalu. Nasha dimakamkan di Komplek Pemakaman Dusun Tamanan Timur, Desa Tamanan, Kecamatan Tamanan, Bondowoso, Jawa Timur.
"Sha Kita Gak Bisa Masuk UGM Bareng, Seperti Janji Kita," terdengar suara tangis teman sekolah di pusara Nasha, Selasa (16/9/2025).
Masih mengenakan seragam, puluhan teman sekelas takziyah ke rumah duka dan ziarah ke makam Nasha.
Plt Camat Tamanan, Abdul Hafi, mengatakan Nasha salah satu korban kecelakaan rombongan RS Bina Sehat dimakamkan di Tamanan Bondowoso, Senin (15/9/2025). Sementara, Riyanti Elminityas masih menjalani perawatan di RS Bina Jember.
Nasha menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam tragedi kecelakaan yang merenggut 8 korban jiwa itu.
Dia ikut serta dalam perjalanan wisata pegawai RS Bina Sehat Jember ke Gunung Bromo Probolinggo, bersama ibunya.
Di rumah duka dipenuhi keluarga, kerabat, hingga pejabat setempat yang datang untuk menyampaikan belasungkawa.
Sejumlah karangan bunga terlihat berjejer di rumah duka, termasuk dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, MTs Negeri 2 Jember, PO Bus INDS88 Jember, hingga Faidah, mantan bupati Jember periode 2016–2021.
Teman-teman sekelas Nasha MTs di Negeri 2 Jember takziyah ke rumah duka dan melaksanakan tahlil bersama. Mereka kemudian berziarah ke makam korban dan mendoakan almarhumah.
Tangis haru pecah ketika mereka mengenang sosok sahabat yang baru saja mereka tinggalkan. Nasha yang kini duduk dibangku kelas 8 itu memang bercita-cita suatu saat ingin kuliah di UGM Yogyakarta.
Dwi Raharjo, Guru Kesenian MTs Negeri 2 Jember, mengaku kehilangan besar atas wafatnya Nasha.
“Semoga Nasha diberikan tempat yang baik. Kami juga berdoa agar ibunya segera diberi kesembuhan dan ketabahan,” ucapnya.
Dwi mengenang Nasha sebagai siswi yang pintar, ramah, dan pendiam.
“Terakhir bertemu saat mengumpulkan tugas Kamis kemarin,” ujarnya dengan suara bergetar.
Novika, bibi Nasha menyebut keponakannya dikenal sebagai anak yang tenang dan kalem.
“Nasha ini anaknya pendiam, memang tidak banyak bicara,” kenangnya sambil menitikkan air mata.
Novika juga menuturkan bahwa sebelum musibah, Nasha dan ibunya sempat mengirimkan foto selfie dari kawasan Bromo.
“Itu kabar terakhir yang saya terima,” katanya.
Alasan Dimakamkan di Bondowoso
Meski keluarga sudah lama tinggal di Jember, keputusan untuk memakamkan Nasha di Bondowoso diambil karena faktor kedekatan keluarga.
Orang tua korban, Riyanti Elminingtyas dan Heru Sukoco, merupakan warga asli Desa Tamanan, sehingga prosesi pemakaman dilaksanakan di kampung halaman.
“Di Jember mereka hanya pendatang, tidak ada keluarga. Jadi akhirnya diputuskan dimakamkan di sini,” jelas Novika.
Saat ini, Riyanti masih menjalani perawatan pasca operasi di Jember.
“Sudah siuman, baru selesai operasi,” tambahnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Posting Komentar untuk "andquotKita Gak Bisa Masuk UGM Bareng Seperti Janji Kitaandquot Suara Lirih di Makam Korban Kecelakaan Bus Bromo"
Posting Komentar