Tata Metal Lestari Ekspor 10 Ribu Ton Baja ke AS

menggapaiasa.com, Jakarta - PT Tata Metal Lestari sejak awal tahun ini mencatat lonjakan ekspor produk baja ke Amerika Serikat hingga 133 persen bila dibandingkan tahun lalu. “Ini adalah bukti bahwa produk nasional mampu menjawab kebutuhan industri konstruksi global, khususnya di pasar Amerika yang tetap terbuka,” kata Vice President of Operations PT Tata Metal Lestari Stephanus Koeswandi dalam keterangan tertulis, Jumat, 18 Juli 2025.

Stephanus mengatakan perusahaannya berhasil mengekspor sebanyak 5 ribu ton baja pada Februari 2025. Jumlahnya meningkat hingga dua kali lipat pada Juli dengan total ekspor 10 ribu ton dengan nilai mencapai US$ 12,6 juta atau sekitar Rp 205,7 miliar (asumsi kurs Rp 16.326 per dolar AS).

Adapun ekspor Juli ke AS merupakan bagian ekspansi perusahaan ke pasar global. Menurut Stephanus, kinerja ekspor sepanjang 2025 mencapai sekitar 14,5 persen dari target sebanyak 69 ribu ton. PT Tata Metal Lestari dalam operasional kinerjanya bekerja sama dengan perusahaan pelat merah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sebagai pemasok bahan baku.

Ia mengatakan kegiatan ekspor berkontribusi sebesar 30–40 persen terhadap total penjualan Tata Metal. Bagi Stephanus, ekspor menjadi salah satu penopang penting bagi penguatan ekonomi nasional berbasis industri, sekaligus membuka lebih banyak lapangan kerja di sektor hilir.

Pernyataan itu disampaikan Stephanus dalam agenda pelepasan ekspor produk baja lapis PT Tata Metal Lestari ke Amerika Serikat pada Jumat lalu di Pelabuhan Tanjung Priok. Pada kesempatan itu Tata Metal akan mengekspor tiga produk yakni baja lapis aluminium seng (BJLAS) bermerek Nexalume, baja lapis seng (BJLS) bermerek Nexium, dan BJLS warna bermerek Nexcolor.

Stephanus mengatakan produk yang diekspor telah melalui proses pelapisan baja dan pelapisan warna sesuai standar kualitas internasional. Baja lapis itu, kata Stephanus, akan digunakan sebagai bahan baku roll-former untuk industri konstruksi di AS.

Dalam kesempatan itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan capaian Tata metal menepis anggapan Indonesia sedang mengalami fase deindustrialisasi. “Karena aktivitas industri masih berjalan baik hingga mereka aktif untuk memperluas pasarnya,” kata Agus.

Agus juga meminta agar industri nasional mengoptimalkan ekspor produk ke AS karena Indonesia memeroleh tarif yang cenderung rendah dibandingkan dengan negara pesaing. Adapun Presiden AS Donald Trump telah menetapkan tarif sementara sebesar 19 persen kepada Indonesia setelah sebelumnya sebesar 32 persen.

Posting Komentar untuk "Tata Metal Lestari Ekspor 10 Ribu Ton Baja ke AS"