Golkar Puji Kecerdasan Presiden Prabowo Atasi Desakan Pencopotan Gibran oleh Mantan Perwira TNI

menggapaiasa.com Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham mengomentari bahwa Presiden Prabowo cukup tepat dalam merespons permintaan para pensiunan anggota TNI yang memintakan penghapusan Jabatan Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden. Tanggapan Presiden Prabowo tersebut sudah diungkapkan oleh Penasehat Khusus Presiden untuk Urusan Politik dan Keamanan, yaitu Wiranto.

"Menurut saya memang begitu, mengenai hal tersebut, Pak Wiranto telah memberikan klarifikasi resmi. Selain itu, aspirasi yang disampaikan oleh mantan perwira militer ini berasal dari pasukan Pak Prabowo, dan tentu saja Pak Wiranto sudah sangat memahami situasinya," ungkap Idrus setelah menghadiri Acara Pelantikan dan Diklat Kepemimpinan Angkatan Muda Majelis Dakwah Islamiah di Kantor Pusat Partai Golkar, Jl. Anggrek Nelly Murni, Slipi, Jakarta Barat, pada hari Sabtu, 26 April.

Idrus menyatakan bahwa sejak awal, Presiden Prabowo sudah menganjurkan semua pihak untuk bergotong-royong dalam pembangunan nasional.

Karena, Indonesia adalah sebuah rumah besar yang perlu dikelola dengan kerjasama bersama.

"Selain itu, Bapak Prabowo tentu akan mendekati berbagai kelompok kritis, misalnya saja kelompok oposisi, proses ini telah dimulai oleh Pak Dasco melalui dialog dengan kelompok-kelompok tersebut. Terdapat pula Bung Rocky, Bung Refli, lalu di sana ada Syahganda, serta Jumhur Hidayat," jelas Idrus.

Pimpinan senior partai Golkar menggarisbawahi bahwa Prabowo adalah orang yang terbuka. Selain itu, diketahui pula bahwa Prabowo memiliki pandangan nasionalisme serta demokrasi saat merespons berbagai masalah negara tersebut.

Oleh karena itu, Idrus mengusulkan agar komponen masyarakat bekerja sama dalam membentuk bangsa, sesuai dengan agenda kepresidenan Presiden Prabowo yang tercantum dalam Asta Cita.

"Kapan pemerintahan ini memulai proyek pembangunan Asta Xita jika sebagian besar upaya mereka hanya difokuskan pada merespons dan menangani masalah tersebut?" tegas Idrus.

Sekarang ini, Presiden Prabowo memberikan tanggapan terhadap dorongan untuk menyingkirkan Gibran Rakabuming Raka dari jabatannya sebagai Wakil Presiden (Wapres). Ia memutuskan untuk menghargai permintaan dari Forum Purnawirawan TNI-Polri yang berharap agar MPR RI dapat melepaskan Gibran dari posisinya tersebut.

Hal tersebut dikemukakan oleh Penasihat Khusus Presiden untuk Urusan Politik dan Keamanan, Wiranto, yang berada di Kompleks Istana, Kepresidenan, Jakarta, pada hari Kamis (24/4).

"Betul, memang ada 8 poin tersebut dan sudah tersebar luas di media sosial. Banyak berita telah muncul tentang hal ini, jadi begini sikap presiden: bukan untuk membuat kekacauan melainkan masih dengan penghargaan," kata Wiranto.

Wiranto sadar bahwa di tengah masyarakat ada berbagai perspektif tentang kebijakan pemerintahan yang sedang dibahas. Meski demikian, dia menekankan agar perbedaannya tersebut jangan sampai merusak stabilitas nasional.

"Sebab kita mengerti bahwa adanya perbedaan adalah hal biasa, beberapa orang mendukung sementara lain menentang. Keberagaman dalam masyarakat merupakan sesuatu yang normal. Tetapi yang penting ialah agar perbedaan tersebut tidak menjauhkan kita dari persatuan sebagai sebuah bangsa," tegasnya.