Saudaraku. Kita hidup sejatinya tidak pernah lepas dari sesama. Kita akan selalu membutuhkan orang lain. Seperti tautan benang pada pakaian yang akan selalu terhubung akan satu dengan yang lainnya. Sehingga semua bisa bermanfaat bagi kita. Kita pun demikian,dalam hidup kita akan selalu membutuhkan kehadiran orang lain karena kita sebagai makluk sosial yang tentu saja saling membutuhkan antara yg lainnya. Namun pertanyaannya adalah:setelah kita tahu,bahwa sesungguhnya kita adalah sebagai makluk sosial,bagaimana respon kita terhadap mereka yang lemah?

Saudara ku yang terkasih,melalui bacaan kita kali ini di terangkan mengenai penghakiman yang terakhir. Penghakiman yang terakhir di ibaratkan seperti pada musim dingin dimana pemilik domba dan kambing akan memisahkan keduanya. Domba di tempatkannya di sebelah kanannya dan kambing di sebelah kirinya. Dan yang perlu kita tahu bahwa domba mempunyai nilai jual yang lebih jika di bandingkan dengan kambing.

Begitu juga saudaraku,pada saat penghakiman yang terakhir Tuhan juga akan memisahkan kita dari yang lainnya. Yesus mengibaratkan bahwa pada hari penghakiman itu seperti seorang gembala yang memisahkan antara domba dengan kambing (ayat 31-32). Pada saat di gembalakan kambing dan domba berbaur menjadi satu,akan tetapi ketika musim dingin tiba,barulah mereka di pisahkan. Padahal kalau di lihat dari segi fisiknya antara domba dengan kambing itu tidak jauh berbeda,dari ukuran badannya pun juga mitip. Tapi pemisahan harus dilakukan karena memang pada musim dingin kambing tidak bisa kuat menahan hawa dingin itu.

Begitu juga dengan akhir zaman saudaraku,kita juga akan dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Ada yang di sebelah kanan juga ada yang di sebelah kiri. Kemudian yang di sebelah kanan akan mendapat imbalan yang baik sesuai dengan apa yang sudah di perbuatnya. Begitu juga dengan yang di sebelah kiri,akan mendapat ganjaran sesuai dengan perilakunya.

Saudaraku yang kekasih,sesungguhnya apa yang membedakan keduanya hingga sang gembala agung bisa memisahkan kita,ada yang di kanan ada pula yang di kiri? Kalau kita membaca perikop kali ini bisa kita dapati bahwa: Yang bisa di sebelah kanan bukan semata-mata kita rajin ibadah,rajin persembahan,rajin berdoa. Akan tetapi bagaiman respon kita terhadap yang lemah,kalau ada yang kehausan,mau memberi minum,ada yang lapar mau memberi makan,ada yang datang mau memberi tumpangan.

Jadi saudaraku,urusan hidup yang kekal bukan hanya soal seberapa rajin kita beribadah,seberapa besar kita persembahan,tapi bagaimana respon kita sebagai makluk sosial terhadap yang lemah dan kepada mereka membutuhkan uluran tangan dari kita. Jadi,marilah kita berlomba-lomba untuk bisa saling peduli,berbagi kasih,cepat tanggap terhadap mereka yang membutuhkan. Dan kita percaya bahwa Tuhan akan menempatkan kita di sebelah kanannya kelak di hari penghakiman.

Amin..Tuhan Yesus memberkati.

MENGGAPAI ASA

RENUNGAN HARI INI.MATIUS 25:31-46

Posting Komentar untuk "RENUNGAN HARI INI.MATIUS 25:31-46"

Posting Komentar