7 Hal Kritis yang Wajib Dipahami Sebelum Memulai Investasi Saham bagi Pemula

menggapaiasa.com , Jakarta - Investasi saham Merupakan metode yang handal untuk mengembangkan harta benda secara bertahap. Walaupun bagi para pendatang baru situasinya mungkin tampak menyeramkan dan rumit, namun melalui wawasan serta taktik yang sesuai, Anda dapat memulai proses investasi dengan semakin yakin.
Saat ini, investasi saham Semakin banyak diminati, khususnya oleh generasi Milenial dan Gen Z. Kepraktisan transaksi daring serta kemungkinan mendapatkan laba besar menarik perhatian mereka. Akan tetapi, berinvestasi di pasar saham pun menganut prinsip "tinggi risiko tinggi imbal hasil". Oleh karena itu, sebelum menjadikan saham sebagai pilihan investasi, sangat disarankan untuk melakukan studi lanjutan tentang segala aspeknya.
Beberapa hal penting yang harus diketahui oleh para pemula sebelum terjun ke dunia pembelian saham.
1. Teliti dulu tentang saham
Jangan ragu untuk memulai pembelajaran. Berdasarkan laporan tersebut, Media Keuangan Sebelum melangkah lebih jauh, sangat penting untuk memahami terlebih dulu tipe-tipe, risiko-risikonya, dan peluang pengembalian dari alat-alat investasi Anda, misalnya saja saham. Selain itu, penguasan tentang konsep-konsep fundamental berinvestasi di pasar saham serta pemahaman akan terminologi-teknikal yang umum dipakai pun perlu dilakukan.
Kamu bisa meningkatkan pengetahuanmu lewat buku-buku, platform-media sosial, ataupun tontonan-video online. Tambahan lagi, bertukar pikiran dengan kelompok-komunitas atau orang-orang yang telah memiliki pengalaman akan sangat membantu dalam pemahamanmu tentang bidang investasi tersebut.
2. Pilih perusahaan sekuritas
Saat ini ada cukup banyak perusahaan sekuritas yang menghadirkan opsi bagi Anda untuk terlibat dalam perdagangan saham, masing-masing memiliki ketentuan fee transaksi tersendiri. Di luar besaran biayanya, aspek mutu pelayanannya pun patut diukur dan diperhitungkan.
Anda dapat membuka akun saham pribadi, dan sejumlah perusahaan mengizinkannya dengan deposit awal mulai dari seratus ribu rupiah saja. Apabila Anda menggunakan platform perdagangan, pastikan bahwa platform tersebut sudah mendapatkan izin dari OJK serta memiliki rekam jejak yang bagus.
3. Manfaatkan dana tidak aktif atau uang yang tak terpakai
Walaupun perdagangan saham memiliki potensi untuk mendapatkan untung yang signifikan, namun resikonya pun cukup besar. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk menerapkan aturan pengaturan uang seperti hanya menggunakan 'uang dingin' atau dana cadangan yang tak akan mempengaruhi keperluan dasar hidupmu. Jauhilah investasi melalui pinjaman. Dimulai dari jumlah sedikit adalah cara terbaik sehingga kamu dapat merasakan dan mempelajari bagaimana dinamika pasar bekerja serta meningkatkan keterampilan dalam mengendalikan risiko.
4. Awasi dinamika perubahan di pasaran saham
Investor baru penting sekali untuk terus menerawang gerak-gerik pasar saham. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyaksikan lewat platform-media sosial ataupun jurnal-jurnalis tentang bidang ekonomi serta bisnis gunanya buat mendeteksi arah dari pasar tersebut. Apalagi, nilai-nilai saham yang ada di dalam tataran bursa cenderung mudah berubah-rubuh; oleh karena itu diperlukan pantauan konstan supaya data-data yang didapatkan menjadi benar-benar valid. Di samping itu, mereskan perkembangan saham juga akan membantu anda dalam usaha menjaga tingkat resiko pada saat melakukan aktivitas investasi.
5. Putuskan jumlah saham yang ingin Anda beli.
Langkah investasi saham untuk para investor baru berikutnya adalah menentukan jumlah saham yang ingin diakuisisi. Tidak perlu mengeluarkan modal besar untuk ini. Walau demikian, pada saat melakukan perdagangan saham, Anda tak bisa membeli satu lembar saja.
Perlu diingat bahwa jumlah minimum untuk melakukan transaksi saham adalah sebanyak 1 lot. Di Indonesia, 1 lot setara dengan 100 lembar saham. Aturan ini merujuk kepada ketentuan terkait. BEI Sebagai badan pengawas perdagangan sekuritas di Indonesia, setiap transaksi harus mencakup paling tidak satu lot saham, yaitu sekitar 100 lembar saham per transaksi.
6. Pahami kapan harus melakukan pembelian dan penjualan saham dengan bijak
Setelah Anda membuka Rekening Dana Nasabah (RDN), sangatlah vital untuk mengerti kapan saat terbaik untuk bertransaksi saham. Sebisa mungkin hindari penggunaan dana yang akan Anda butuhkan dalam kurun waktu lima tahun mendatang karena nilai saham dapat merosot akibat volatilitas pasar sebelum pada akhirnya meningkat lagi di masa depan.
Untuk itu, penting sekali memiliki sebuah strategi jangka panjang supaya investasi bisa menghasilkan laba. Di samping itu, penjualan saham pun harus direncanakan dengan baik. Saat yang tepat untuk melepaskan kepemilikan saham biasanya ketika ada keperluan dana berdasarkan target finansial tertentu. Harap diketahui bahwa aktivitas perdagangan saham ini akan mendapat pemotongan pajak tidak peduli seberapa besar nilai kenaikannya maupun kemerosotannya.
7. Lakukan diversifikasi
Sebarkan investasi Anda dengan cara tidak meletakkan semua uang di satu jenis saham saja. Lebih baik, bagi modal ke dalam beberapa saham terpilih dari beragam industri yang memiliki peluang tinggi untuk meminimalisir resiko. Dengan melakukan hal ini, portfolio Anda akan lebih aman dari pengaruh perubahan pasar.
Rizki Dewi ikut berpartisipasi dalam penyusunan artikel ini.
Posting Komentar untuk "7 Hal Kritis yang Wajib Dipahami Sebelum Memulai Investasi Saham bagi Pemula"
Posting Komentar