5 Rahasia Tersembunyi di Balik Kematian Irianti Erningpraja

JAKARTA, menggapaiasa.com Kabar duka melanda lagi komunitas musik Indonesia setelah kepergian Irianti Erningpraja, seorang penyanyi dari era 80-an, yang meninggal pada hari Selasa (27/5/2025).
Irianti wafat di usia 59 tahun akibat penyakit kanker leher rahim.
Setelah upacara pemakaman pada hari Kamis yang akan datang di Tempat Pemakaman Umum Jeruk Purut, sang suami dari Irianti, yaitu Peco Seno serta seorang temannya, dulu menjadi pembawa acara bernama Irma Hutabarat, menceritakan tentang beberapa momen terkahir dalam hidup Irianti.
Berikut adalah lima poin tentang kematian penyanyi "Ada Kamu".
Belum sempat kemoterapi
Irianti baru menyadari terkena kanker serviks satu tahun yang lalu.
Belum ada kesempatan baginya untuk mengikuti terapi kemo.
Awalnya, kemoterapi direncanakan di Rumah Sakit Pasar Rebo, Jakarta Timur pada bulan Mei. Tetapi, saat itu kondisinya belum pulih sepenuhnya.
Namun, dikarenakan sang dokter menyatakan bahwa keadaannya belum prima, proses tersebut tertunda. Perbaikan dilakukan pada aspek-aspek yang masih kurang. Beberapa hari setelahnya terjadi penurunan kembali. Sehingga kemoterapinya harus diulangi lagi. Sangat menguras energi sekali,” ungkap Peco.
Kanker serviks yang diderita oleh Irianti telah mencapai Stadium 4B.
Masih semangat buat lagu
Walaupun sedang tidak sehat, Irianti tetap bersemangat untuk menciptakan lagu.
Menurut Irma, siapa pun temannya yang pergi selalu mengambil pianonya yang kecil itu.
"Masih membawa keyboard mini tersebut kemana-mana. Meskipun sedang sakit dan merasa letih, masih ingin membuat lagu. Padahal dia tahu tidak akan mampu melanjutkannya, namun impiannya terus menggerakkannya. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk terus berkarya hingga ajal menjemput," jelas Irma.
Peco mengakui bahwa Irianti pernah menciptakan sebuah lagu.
"Pernah, ada di komputernya. Saat itu, jika tidak salah, bersama teman-teman dari keyboardist (membuatnya)," ujar Peco.
Dirahasiakan
Saat sedang sakit, Irianti memutuskan untuk menyembunyikannya dari kebanyakan orang. Hanya sahabat dan kerabat terdekatlah yang mengetahuinya.
Peco menyatakan bahwa keputusan tersebut diambil untuk mencegah dirinya dan Irianti terlalu dibebani dengan informasi dan masukan.
Keputusan yang kamiambilkan hari ini adalah tentang bagaimana kita dihadapkan dengan banyaknya informasi dan koneksi melalui aplikasi seperti WhatsApp. Kami cemas hal tersebut dapat membuat kami merasa bingung atau stres,' kata Peco.
Mereka memutuskan untuk mengikuti pengobatan yang mereka pilih.
Ingin pindah ke Bali
Harapan akhir Irianti yang belum dapat direalisasikan adalah berpindah ke pulau Bali.
Mereka punya satu area di situ yang disertai dengan air terjun asli.
Irianti dan Peco berencana untuk pindah ke Bali guna mendekatkan diri pada alam serta merasakan ketenangan.
Diantar anak dan suami
Pada pemakaman terakhir, jasad Irianti disertai oleh kedua anak laki-lakinya serta Peco.
Mereka berbarengan menaruh jenazah Irianti ke dalam kuburan.
Selanjutnya, salah seorang anak laki-lakinya mengumandangkan adzan.
Posting Komentar untuk "5 Rahasia Tersembunyi di Balik Kematian Irianti Erningpraja"
Posting Komentar