Pelanggan minta top up GoPay Rp15 juta, Penjaga konter kaget saat buka plastiknya ternyata berisi tumpukan kertas aneh

menggapaiasa.com - Rena (17), yang bekerja sebagai petugas konter di Palembang, menjadi mangsa penipuan.

Dia mengajukan keluhan ke Polrestabes Palembang, tampak masih traumatik dan merasa bersalah.

Rena didampingi oleh pemilik konter yaitu Made Yoga Artana (23) yang kemudian melaporkan kejadian tersebut.

Insiden terjadi ketika sang penjahat menjalankan sebuah transaksi di akun Gopay dengan nilai sebesar Rp15 juta.

Sebaliknya dari harapan untuk menerima pembayaran dalam bentuk uang sungguhan, yang justru didapat adalah selembar kertas kosong.

Ke pihak berwenang, Rena menceritakan bahwa kejadian itu terjadi pada hari Selasa (27/5/2025) sekira pukul 18.00 WIB di waktu sore.

"Pada awalnya, Pak Di menjaga konter di Jalan Maskarebet, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-Alang Lebar," terang Rena, seorang penduduk Desa Lebung, Rantau Bayur, saat berbicara dengan petugas.

Selanjutnya, muncul seorang pria ingin menambahkan dana ke akun Gopay menggunakan nomor HP 081943296194, yang diidentifikasi sebagai Muhammad Sani Aka sang tersangka.

Orang yang melakukan pertanyaan tersebut ingin tahu apakah mungkin untuk mengisi saldo, saya menjawab bahwa hal itu dapat dilakukan. Kemudian, orang tersebut memohon agar dapat diisikan pengisian saldo sebesar 15 juta rupiah," ungkap Rena seperti dikutip dari media tersebut. Tribun Sumsel .

Setelah korban menambahkan saldo ke akun Gopay itu, lanjut dia, penjahat meninggalkan sejumlah uang dalam kantong plastik berwarna gelap.

Akan tetapi, Rena sangat terkejut saat membuka kantong plastik itu.

Ternyata, ketika plastik itu dibuka, isinya hanyalah segepok kertas.

"Saat telah melakukan pengisian saldo, pelapor menyebutkan bahwa dana berada di dalam plastik. Awalnya, saya pikir uang itu memang nyata," jelas Rena.

"Saat sang pelaku pergi meninggalkan uang diatas meja, pada waktu pembukaan, ternyata uang palsu berada dibawah selembar kertas putih yang menutupinya," jelasnya.

Di lokasi tersebut, pemilik warung kecil bernama Made Yoga Artana mengharapkan penjahat itu tertangkap terkait laporan yang diajukan.

"Masalah ini telah mengganggu saya, Pak. Sudah terjadi sebanyak dua kali. Saya berharap penjahat itu tertangkap," katanya dengan penuh harapan.

Saat ini,KA SpK Polestabes Palembang, Ipda Yudi, mengakui adanya keluhan dari para korban terkait kasus penipuan tersebut.

Laporannya telah diterima dan akan diarahkan kepada Satreskrim Polestabes Palembang Unit Pidsus, demikian penjelasan terakhirnya.

Di lokasi berbeda pula, terjadi kasus penipuan yang menjangkiti seorang pedagang bakso jalanan di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Abah Uhen berumur 70 tahun itu mendapat uang fiktif sebesar dua juta rupiah.

Uang tersebut diklaim sebagai bentuk bantuan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Akan tetapi, uang itu baru akan diserahkan oleh sang pelaku jika menerima tebusan sebesar Rp500.000 lebih dahulu.

ternyata, lembaran uang senilai Rp50.000 yang didapatkan Abah Uhen adalah palsu.

Uang dari penjualan yang semestinya dikirimkan ke bank untuk melunasi pinjaman bisnis malah hilang tanpa jejak.

Insiden tersebut mendapat perhatian besar dari masyarakat usai menyebar luas di platform media sosial.

Pada video yang diposting ke akun Instagram @reynaldypuraofficial, Abah Uhen bercerita tentang kedatangan seorang menyatakan diri sebagai bagian dari tim Dedi Mulyadi.

Saat itu, ia tengah duduk berjualan bakso.

Tiba-tiba, sebuah mobil sedan mendekati Abah Uhen.

Dia mengira bahwa supir mobil itu berniat untuk membeli barang dagangannya.

Tetapi, orang itu malah meminta Abah Uhen untuk naik ke dalam mobil.

Si dia yang mencolok menonjukkan rambutnya dengan gagah, sementara itu gubernurnya bercerita.

"(Hanya satu orang yang memakai topi dengan rambut keriting, katanya Gubernur), " ujar Abah Uhen, demikian dilaporkan oleh Tribun Jabar.

Dia mendapatkan dana sebesar dua juta rupiah berupa uang gadungan yang diklaim sebagai bantuan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Mata uang itu akan diserahkan oleh si pembuat masalah setelah menerima tebusan sebesar Rp500.000 lebih dahulu.

Setelah menerima kembali uang sebesar Rp500 ribu, ternyata mereka malah mendapatkan lagi uang palsu senilaiRp2 juta.

"(Hanya uang senilai Rp500 ribu yang tidak dikembalikan, si pelaku malah memberikan uang palsu sebanyak Rp2 juta), " keluhnya dengan nada sedih.

Terbaru ini, Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, secara langsung mengunjungi rumah Abah Uhen yang berada di Kelurahan Sukamelang, Kecamatan Subang pada hari Selasa (27/5/2025) malam.

Sesudah berbagai orang mengirim pesan serta menandai saya di media sosial, akhirnya saya mulai menyelidiki dimana kediaman si Abah.

"Setiap malam, saya secara langsung mendatangi rumah Abah Uhen pada pukul 12 malam. Kebetulan saat itu Abah belum tertidur," katanya.

Dia menyebutkan bahwa Abah Uhen menderita kerugian sebesar Rp500 ribu.

Kerugian Abah mencapai Rp500ribu setelah ia mendapat uang tiruan sebesar dua juta rupiah.

"Perlakuan tak berperikemanusiaan ini dialami oleh masyarakat sederhana yang tengah bersusahkan untuk mempertahankan hidupnya," ujarnya.

Dia mengekspresikan kekhawatirannya dan mengingatkan agar PKL lebih waspada terhadap penawaran yang mencurigakan.

Sulit untuk mempercayai seseorang yang tiba-tiba membawa banyak janji. Bagi Anda yang terlibat dalam penipuan, berhenti melakukan perilaku buruk tersebut.

"Jangan mengambil untung dari kerja keras rakyat jelata. Mudah-mudahan cepat bertobat," katanya.

Di samping itu, dia bertanggung jawab penuh atas semua kerugian yang dialami Abah Uhen dan menyediakan bantuan ekstra untuk membayar kembali pinjaman banknya.

Abah Uhen juga kelihatan tersentuh dan mengucapkan terima kasih untuk bantuan yang diberikan itu.

Dana tersebut awalnya berencana disetor ke bank karena ada beberapa angsuran yang harus dibayar, namun sayangnya justru tertipu.

Sesudah menceritakan hal tersebut kepada Pak Bupati, utang saya pun lunas. Saya sungguh-sungguh bersyukur.

"InsyaAllah kebaikan dari Bapak Bupati akan dilipatgandakan Allah," kata Abah Uhen sambil mengucek air matanya.

Posting Komentar untuk "Pelanggan minta top up GoPay Rp15 juta, Penjaga konter kaget saat buka plastiknya ternyata berisi tumpukan kertas aneh"