UNESCO Tolak Klaim Hadiah Listen to Her untuk Syahrini di Cannes 2025

Kunjungan artis Syahrini ke Festival Film Cannes tahun 2025 menjadi sorotan utama, khususnya ketika dia mendapat apresiasi dari program bernama Listen to Her Parole dalam suatu acara di Carlton Hotel, Cannes, Prancis, tanggal 14 Mei kemarin. Melalui postingan media sosial serta sambutan penerimaannya, Syahrini mengatakan bahwa hadiah ini diserahkan oleh organisasi PBB, yaitu UNESCO.

Akan tetapi, klaim tersebut ditolak secara langsung oleh UNESCO. Berdasarkan konfirmasi yang diperoleh dari website WOMAN, Siska Widyawati, National Information Officer dari Pusat Informasi PBB di Indonesia (UNIC), menyatakan tegas bahwa UNESCO tidak berpartisipasi dalam memberikan penghargaan sebagaimana disebutkan.

"Meski acaranya mungkin mencakup partisipasi Artis untuk perdamaian UNESCO secara pribadi maupun simbolik, kegiatan ini tidak termasuk sebagai ritual ataupun formalitas resmi dari UNESCO," terang Siska kepada menggapaiasa.comWOMAN , Jumat (23/5).

Bukan Dari UNESCO, Penghargaan yang Diterima oleh Syahrini Adalah dari Dewan Masyarakat Bersatu

Prestasi yang diraih Syahrini berasal dari United Society Council, yaitu suatu lembaga mandiri yang bertempat di Dublin, Irlandia. Lembaga tersebut tak terkait secara formal dengan UNESCO. Menurut laman webnya, United Society Council mengedepankan masalah keseimbangan sosial, kehormatan manusia, serta pembangunan yang mencakup semua kalangan.

Dengan menggunakan platform Listen to Her Parole, mereka menyerahkan Global Cultural Impact Award kepada Syahrini untuk mengapresiasinya karena komitmennya terhadap pekerjaan-pekerjaan sosial sepanjang tahun. Dia juga dikenali telah menjadi duta budaya Indonesia yang membanggakan pada level global.

Penganugerahan ini juga mencakup kerja sama dengan Guila-Clara Kessous, seorang seniman dan akademisi tentang hak asasi manusia dari Prancis yang telah mendapat gelar UNESCO Artist for Peace sejak tahun 2012. Meskipun demikian, perannya di acara itu bersifat personal dan tidak menggantikan posisi UNESCO secara formal.

Miskonsepsi terkait Afiliasi dengan UNESCO

Keberadaan Guila-Clara Kessous serta persembahan logo UNESCO dalam acara Listen to Her Parole memicu spekulasi bagi sejumlah orang, bahkan mungkin juga Syahrini, bahwa penghargaan tersebut datang langsung dari organisasi PBB itu. Namun kenyataannya, judul UNESCO Artist for Peace yang dimiliki oleh Kessous hanyalah sebuah bentuk dukungan terhadap penyiaran pesan dan program-program UNESCO dengan menggunakan kedudukan dan popularitasnya, bukannya sebagai wujud representatif lembaga resmi.

Sebagaimana dikenal, Syahrini melakukan debutnya di karpet merah Festival Film Cannes pada hari Kamis (15/5) kemarin mengenakan gaun silver dipenuhi manik-manik dan sulaman karya desainer Danny Satriadi. Gaun itu juga disertai dengan jubah panjang bertanduk yang tidak kalah mencolok. Sesuai dengan julukan panggung "princess"-nya, dia melengkapi penampilannya ini dengan mahkota putih berkelip bermotif bunga, serta berfoto di atas karpet merah bersama suaminya, Reino Barack.

Pada saat memperoleh anugerah Global Cultural Impact Award, Syahrini menghadirkan penampilan glamour dengan balutan gaun ungu berdetail struktural karya Hian Tjen. Gaun tersebut memiliki hiasan lipitan pada area pinggang serta ekor yang melekat yang sejalan dengan scarf panjang bermotif serupa. Gaya Syahrini menjadi lebih mewah lagi melalui kalung lebar hasil desain Rinaldy Yunardi yang dipakai di dadanya.

Jumat lalu (16/5), Syahrini muncul lagi di karpet merah Cannes guna menyaksikan pemutaran film Eddington. Pakaian yang dipakainya kali ini adalah gaun hitam bersinar dengan luaran yang dilapisi manik-manis dan sulaman emas dari desainer Tex Saverio. Untuk melengkapinya, dia memilih tutup kepala tipis sejalan warnanya yang memberi efek dramatik pada penampilannya tersebut.

Sampai saat ini, Syahrini belum menanggapinya tentang pembantahannya UNESCO ataupun klarifikasi seputar sumber penghargaan yang diterimanya di Cannes pada tahun 2025. Caption dalam postingan yang menyatakan bahwa penghargaan tersebut datang dari UNESCO masih dapat diamati tanpa ada revisi.

Posting Komentar untuk "UNESCO Tolak Klaim Hadiah Listen to Her untuk Syahrini di Cannes 2025"