Tunggu Info Resmi Peru, Kemenlu RI tak Mau Berspekulasi Soal Pelaku dan Motif Pembunuh Zetro

menggapaiasa.com.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri RI tak mau berspekulasi terlalu jauh soal kematian staf diplomatik RI di Peru, Zetro Leonardo Purba. Termasuk soal pelaku yang disebut anggota kriminal dan motif pembunuhan terkait dengan perdagangan manusia. Kemenlu menyatakan masih menunggu laporan polisi Peru soal kabar pelaku pembunuhan.
“Mengenai pertanyaan dan kasus tersebut, kami masih menantikan hasil laporan resmi Kepolisian Peru, melalui KBRI Lima. Agar lebih komprehensif,” ujar juru bicara Kemenlu Vahd Nabyl A. Mulachelasaat dihubungi oleh menggapaiasa.com pada Senin (15/9/2025).
Lima terduga pelaku warga Venezuela telah ditangkap menyusul kematian Zetro. Para pelaku ditengarai merupakan anggota geng kriminal.
Kepolisian Nasional Peru (PNP) dilaporkan menemukan para pelaku yang bersembunyi di sebuah hostel di San Martín de Porres. Selain senjata, ditemukan juga peluru dinamit, yang diduga akan digunakan untuk pemerasan.
Kepolisian menetapkan hipotesis utama bahwa kejahatan ini terkait dengan mafia yang bergerak di bidang perdagangan manusia. Polisi menyelidiki hubungan pembunuhan dengan kawasan komersial Risso, yang dikenal dengan keberadaan organisasi kriminal pengelola jaringan prostitusi informal dan praktik mucikari.
Para penyidik memusatkan penelitian pada pengaruh kelompok yang menguasai wilayah di Lince, sebuah area yang memiliki catatan kekerasan terkait eksploitasi seksual dan aktivitas kriminal.
Di antara organisasi yang disebut, menonjol kelompok bernama One Family, dipimpin oleh Dany Zapata, yang dikenal sebagai ‘El Chino’. Struktur kriminal ini diduga telah mengkonsolidasikan kontrol atas aktivitas ilegal di Lince dan sekitarnya. Polisi menunjuk Zapata sebagai tersangka utama karena latar belakang kekerasannya dan konflik internal terkait penguasaan distrik.
Selama pemeriksaan ponsel Purba, penyidik menemukan kontak dengan wanita asal Venezuela dan Kolombia. Hipotesis polisi mempertimbangkan bahwa hubungan ini bisa memberikan petunjuk mengenai konteks pribadi dan profesional staf diplomatik tersebut sebelum serangan. Ini sekaligus mengungkap kemungkinan keterkaitan langsung, tidak langsung, atau situasional dengan lingkungan yang dikuasai mafia perdagangan manusia.
Zetro Leonardo Putra, staf keuangan KBRI Lima meninggal dunia akibat penembakan di Lima, Peru, pada Senin malam (1/9/2025). Jenazah Zetro Leonardo Purba tiba di Indonesia pada Selasa (9/9/2025).
Pada Kamis (11/9/2025), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menggelar upacara penghormatan terakhir di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat, yang dihadiri Duta Besar Peru, para pegawai Kemenlu, serta keluarga almarhum. Setelah itu pemakaman dilakukan di TPU Sari Mulya, Babakan, Setu, Tangerang Selatan.
Duta Besar Peru untuk Indonesia, Luis Tsuboyama sebelumnya mengungkapkan komitmen Peru untuk terus menyelidiki kasus ini dan menempatkan proses penyelidikan sebagai kasus dengan tingkat prioritas tertinggi.
“Presiden kami telah memerintahkan penyelidikan dengan tingkat tertinggi, transparan, dan penuh ketekunan untuk mengidentifikasi serta membawa pihak yang bertanggung jawab ke pengadilan,” tegasnya.
Posting Komentar untuk "Tunggu Info Resmi Peru, Kemenlu RI tak Mau Berspekulasi Soal Pelaku dan Motif Pembunuh Zetro"
Posting Komentar