Prancis Akui Palestina, Prabowo dan Delegasi Indonesia Berdiri Memberi Tepuk Tangan di PBB

menggapaiasa.comNew York — Dalam momen yang disebut bersejarah di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Presiden Prancis Emmanuel Macron secara resmi mengumumkan bahwa negaranya mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Pengumuman itu disambut dengan standing ovation oleh Presiden Indonesia Prabowo Subianto beserta delegasi pemerintah, Senin waktu setempat.
Ketika Macron menyampaikan pernyataan yang telah lama dinanti, Prabowo bangkit dari kursinya dan bertepuk tangan. Aksi itu segera diikuti oleh Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri HAM Natalius Pigai, serta Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani.
Atmosfer ruang sidang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Internasional Tingkat Tinggi mengenai Palestina dan Solusi Dua Negara berubah penuh emosi. Hampir seluruh delegasi memberikan apresiasi serupa, termasuk Perwakilan Tetap Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, yang tampak berkaca-kaca.
“Waktunya telah tiba. Ini adalah komitmen bersejarah dari negara saya untuk mendukung perdamaian di Timur Tengah. Karena itu, saya mengumumkan bahwa Prancis mengakui Palestina,” ujar Macron lantang dalam pidato pembukaannya.
Macron memimpin KTT sebagai co-chair bersama Arab Saudi. Setelahnya, giliran Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang menyampaikan pandangan.
Bagi Indonesia, pengumuman Prancis dianggap tonggak baru dalam diplomasi global soal Palestina. Sejak lama, Jakarta menempatkan isu kemerdekaan Palestina sebagai prioritas utama dalam politik luar negeri.
Dalam sesi berikutnya, Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato mewakili Indonesia. Topik yang akan ia angkat mencakup tuduhan genosida oleh Israel, desakan pengakuan penuh atas negara Palestina, dan penegasan kembali dukungan terhadap solusi dua negara.
Prabowo berbicara pada urutan kelima, setelah Portugal, Brasil, Turki, dan Yordania. Total, sebanyak 33 pemimpin negara maupun organisasi internasional, termasuk Uni Eropa dan Liga Arab, dijadwalkan berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.
Langkah Prancis dianggap akan mengubah lanskap diplomasi Timur Tengah. Macron menegaskan bahwa negaranya siap membuka kedutaan besar di Palestina, dengan catatan Hamas terlebih dahulu membebaskan seluruh tawanan dan tercapai kesepakatan gencatan senjata.
Ia juga menyinggung peran Otoritas Palestina (PA) dalam transisi pemerintahan Gaza pascaperang. Menurut Macron, stabilitas kawasan hanya bisa terwujud melalui legitimasi pemerintahan yang diakui masyarakat internasional.
Sikap Prancis memberi tekanan baru kepada negara-negara Barat lain yang masih menunda pengakuan terhadap Palestina. Hingga kini, lebih dari 140 negara anggota PBB telah mengakui Palestina, namun sebagian besar berasal dari Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
Bagi Indonesia, apresiasi yang ditunjukkan melalui standing ovation Prabowo mencerminkan konsistensi garis diplomasi luar negeri yang “bebas aktif” namun tegas dalam mendukung kemerdekaan bangsa yang terjajah.
Tak hanya itu, momentum ini dipandang sebagai ujian pertama bagi Prabowo di forum multilateral setelah dilantik sebagai presiden. Kehadirannya di New York sekaligus menegaskan arah kebijakan luar negeri Indonesia di bawah pemerintahannya.
Prabowo juga dijadwalkan menggelar pertemuan bilateral dengan Sekjen PBB Antonio Guterres. Agenda itu akan membahas dukungan terhadap upaya rekonstruksi Gaza serta penguatan peran Indonesia dalam misi perdamaian.
Di tengah konflik yang berkepanjangan, pengakuan Prancis terhadap Palestina memberikan secercah harapan. Namun, para diplomat mengingatkan, jalan menuju solusi dua negara tetap panjang dan penuh tantangan.***
Posting Komentar untuk "Prancis Akui Palestina, Prabowo dan Delegasi Indonesia Berdiri Memberi Tepuk Tangan di PBB"
Posting Komentar