Aktivitas Gunung Merapi Burni Telong Bener Meriah per Juli 2025: 46 Kali Gempa Vulkanik Dalam

Laporan Bustami | Bener Meriah

menggapaiasa.com, SIMPANG TIGA REDELONG -Update perkembangan Gunung Merapi Burni Telong di Kabupaten Bener Meriah sepanjang Juli 2025 telah terjadi gempa vulkanik dan tektonik.

Data yang dihimpun menggapaiasa.comdari Pos Pengamat Gunung Burni Telong yang terletak di Kampung Serule Kayu, Kecamatan Bukit, Bener Meriah.

Bahwa ada aktivitas berupa kegempaan pada Gunung Merapi Burni Telong selama periode 1-23 Juli 2025.

Dimana telah terjadi gempa vulkanik dalam sebanyak 46 kali dan gempa tektonik lokal sebanyak 15 kali serta 33 kali gempa tektonik jauh.

Meskipun dilaporkan ada sejumlah terjadi gempa, namun gunung yang terletak di Kecamatan Timang Gajah, Bener Meriah itu masih berstatus Level I (normal).

Kepala Pos Pengamat Gunung Burni Telong, Ihsan Nopa Abdi dalam laporan diterima, Kamis (24/7/2025) mengatakan pengamatan visual menunjukkan aktivitas asap kawah masih tidak teramati dari Pos Pengamatan.

Maka hal itu menunjukkan tidak terjadi peningkatan suhu di area kawah maupun pergerakan gas ke permukaan.

Lantas kondisi ini juga mengindikasikan bahwa aktivitas kawah masih tergolong rendah.

Jenis gempa yang terekam juga mengindikasikan aktivitas magmatik masih terjadi secara dinamis, namun belum menunjukkan terjadinya peningkatan di permukaan.

"Sehingga aktivitas tektonik di sekitar Burni Telong pun terpantau rendah dan diperkirakan tidak banyak berpengaruh kepada aktivitas gunung api," ujarnya.

Meski demikian, ia merekomendasi masyarakat dan pendaki agar tidak menuruni atau mendekati serta bermalam dalam radius 500 meter dari kawah Burni Telong.

"Serta tidak berada di sekitar area fumarol dan solfatara pada saat cuaca mendung atau hujan karena konsentrasi gas dapat membahayakan kehidupan," demikian pungkasnya.

Sekilas tentang Burni Telong

Gunung Merapi Burni Telong merupakan gunung berapi aktif yang terletak di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh. 

Nama "Burni Telong" berasal dari bahasa Gayo yang berarti "gunung yang terbakar", merujuk pada fenomena api yang muncul di lerengnya secara misterius di masa lalu.

Adapun Gunung Burni Telong ini memiliki ketinggian sekitar 2.624 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Sementara jenis Gunung Merapi Burni Telong ini Stratovolcano (gunung berapi kerucut) dan statusnya aktif namun saat ini berada di Level I (Normal).

Sejarah Letusan

Gunung Burni Telong telah mengalami beberapa letusan:

• 1837: Letusan pertama yang merusak kawasan sekitar
• 1839, 1856, 1919, dan 1924: Letusan berikutnya dengan intensitas berbeda
• Letupan kecil juga tercatat pada 2004 (tsunami Aceh) dan 2013 (gempa Aceh Tengah). (*)