Berita Populer,Pria Peras Pedagang di Medan Anak Polisi,KPK TEMUKAN FAKTA BARU

menggapaiasa.comBerita populer di Tribun Medan hari ini, pertama Pria yang Peras Pedagang di Medan Ternyata Memang Anak Polisi, Kapolrestabes: Tanggung Sendiri

Kedua, KPK TEMUKAN FAKTA BARU, Topan Ginting Diduga Mendapatkan Perintah dari Seseorang untuk Terima Suap

Ketiga, Pengakuan Terbaru Jokowi Soal Ijazah hingga Orang Level 3 Negara Akui Ijazahnya Memang Palsu

Keempat, Hasil Autopsi NSA Sebut Arya Daru Memang Tewas Dibunuh, Begini Respons Polda Metro Jaya

Kelima, Roy Suryo Anggap Aneh Kehadiran Jokowi di Reuni Fakultas Kehutanan UGM

Berikut 5 Berita Populer di Tribun Medan Hari Ini :

1.Pria yang Peras Pedagang di Medan Ternyata Memang Anak Polisi, Kapolrestabes: Tanggung Sendiri

menggapaiasa.com, MEDAN - Pemuda bernama Rio F.A Ginting (23) yang viral mengaku-ngaku sebagai anak Kasat Narkoba Polrestabes Medan dikabarkan memang anak personel polisi aktif.

Informasi yang beredar, ia anak dari salah satu Polisi aktif di Kota Medan.

Akan tetapi, ayahnya bukan seorang perwira menengah, punya jabatan mentereng seperti yang diklaim pelaku.

Saat dikonfirmasi, Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan mengaku tidak mengetahui soal pelaku anak dari anggota Polisi.

Ia menyebut, kelakuan Rio F.A Ginting ditanggung sendiri, bukan lagi orang tuanya.

Selengkapnya baca di sini

2.KPK TEMUKAN FAKTA BARU, Topan Ginting Diduga Mendapatkan Perintah dari Seseorang untuk Terima Suap

menggapaiasa.comKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan fakta baru yang menduga Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumatera Utara nonaktif Topan Obaja Putra Ginting (TOP) mendapatkan perintah untuk menerima suap dalam kasus dugaan korupsi terkait proyek pembangunan jalan Provinsi di Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

KPK terus mendalami alur perintah dan aliran dana dalam penyidikan kasus ini. Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Brigjen Pol Asep Guntur Rahayu menyatakan bahwa tersangka Topan Ginting diduga tidak bertindak sendirian. Ia diduga mendapatkan perintah dari seseorang.

Hal itu berdasarkan penelusuran dilakukan KPK dengan terus menggali informasi melalui keluarga Topan Ginting dan barang bukti elektronik yang sedang diperiksa di laboratorium forensik.

Diketahui, pada 26 Juni 2025, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terkait kasus dugaan korupsi pada proyek pembangunan jalan di Dinas PUPR Sumut dan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Sumut.

Selengkapnya baca di sini

3.Pengakuan Terbaru Jokowi Soal Ijazah hingga Orang Level 3 Negara Akui Ijazahnya Memang Palsu

menggapaiasa.com Jokowi kembali merespons soal tudingan ijazah palsu dan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Presiden ke-7 RI ini mengungkit soal adanya tokoh besar di balik kedua isu tersebut.

Bahkan Jokowi menyebut sosok tersebut sudah diketahui semua orang.

Hal ini diungkapkan Jokowi saat menanggapi soal pernyataan Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silfester Matutina yang menduga ada tokoh besar di balik isu ijazah palsu ini.

Jokowi menuturkan selama ini ia sudah mengatakan bahwa ada agenda besar politik di balik isu ijazah palsu yang dituduhkan kepadanya.

Selain itu, Jokowi juga menyoroti isu pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang juga merupakan putranya itu.

Jokowi menilai di balik isu ijazah palsu dan pemakzulan Gibran ini, memang ada orang besar yang di baliknya yang mem-back up.

"Kan saya sudah sampaikan. Feeling saya mengatakan ada agenda besar politik dalam tuduhan ijazah palsu maupun pemakzulan."

"Artinya memang ada orang besar, ada yang memback up ya itu aja," kata Jokowi dilansir tayangan video di kanal YouTube Tribunnews.com, Jumat (25/7/2025).

Selengkapnya baca di sini

4.Hasil Autopsi NSA Sebut Arya Daru Memang Tewas Dibunuh, Begini Respons Polda Metro Jaya

menggapaiasa.comHasil autopsi diplomat Kemlu, Arya Daru Pangayunan (ADP) dari National Security Agency (NSA) yang menyebut penyebab kematiannya karena dibunuh dan bukan bunuh diri ramai beredar.

Terkait hasil autopsi dari NSA yang menyebut kematian diplomat Kemlu, ADP bukanlah bunuh diri melainkan dibunuh atau pembunuhan, Polda Metro Jaya meminta agar menanyakan pada pihak yang menyampaikan.  

Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya menegaskan informasi yang beredar terkait hasil autopsi diplomat Kemlu, ADP tersebut tidak resmi dan bukan berasal dari kepolisian.  

“Yang menyampaikan itu siapa? Silakan ditanyakan kepada pihak yang menyampaikan," kata Ade Ary.    

Selengkapnya baca di sini

5.Roy Suryo Anggap Aneh Kehadiran Jokowi di Reuni Fakultas Kehutanan UGM

menggapaiasa.com Pakar telematika, Roy Suryo Notodiprojo, merasa ada keanehan di balik kehadiran Jokowi di reuni angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Roy Suryo, salah satu terlapor kasus tudingan ijazah palsu, mengatakan keikutsertaan Jokowi di acara reuni itu tidak akan membawa perubahan apa pun.

Roy Suryo tetap meyakini bahwa skripsi Jokowi palsu sehingga ijazah asli tidak akan terbit.

“Kunjungan tadi tidak mengubah apa pun hasil hipotesis sebelumnya, skripsi 99,9 persen palsu, tidak akan bisa terbit ijazah asli,” kata Roy Suryo, Sabtu (26/7/2025) dilansir Kompas.com. 

Dia menyebut, kedatangan Jokowi dalam reuni tersebut bukan berstatus sebagai alumni, melainkan laksana pejabat.

“Bajunya beda, hanya datang singkat di Fakultas Kehutanan, bukan di acara intinya, di Wanagama seperti yang lain-lainnya,” tegas dia.

Selengkapnya baca disini 

(*/menggapaiasa.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Posting Komentar untuk "Berita Populer,Pria Peras Pedagang di Medan Anak Polisi,KPK TEMUKAN FAKTA BARU"