60 Persen Mangrove di Dunia Telah Terdegradasi, Tanam 300 Mangrove Bersama Pelanggan untuk Jaga Ekosistem Pesisir

menggapaiasa.com–Kementerian Lingkungan Hidup RI dalam laman resminya mencatat bahwa dalam 20 tahun terakhir, kondisi mangrove secara global cukup memprihatinkan. Global Mangrove Alliance memperkirakan lebih dari 60% mangrove di dunia telah hilang atau terdegradasi.

Dengan demikian, hutan mangrove dunia menghilang 3-5 kali lebih cepat dibandingkan hilangnya hutan global.

Indonesia menjadi salah satu negara yang mempunyai hutan mangrove dengan luas 20-25% ekosistem mangrove di dunia. Menurut KLHK, luasan lahan yang dimiliki Indonesia adalah sebesar 3,36 juta hektar yang terbentang dari Papua sampai dengan Sumatera.

Menyikapi isu ini, sekaligus sebagai bentuk selebrasi atas keberhasilan pengelolaan 2,6 juta botol plastik produk bekas pakai, brand perawatan kecantikan Erha bersama para pelanggannya menggelar kegiatan penanaman 300 pohon mangrove di Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Jakarta Utara. Inisiatif ini menjadi bagian dari kampanye #Plant4Change yang bertujuan memberikan kontribusi nyata dalam menjaga ekosistem pesisir dan mencegah abrasi di kawasan pesisir Jakarta.

Head of Sustainability & People Relations Arya Noble Group Oemar Saputra dalam keterangan tertulisnya mengatakan, pihaknya mengajak 40 orang pelanggan setia yang tergabung dalam komunitas Start to Change Heroes untuk melakukan penanaman mangrove di Angke. Komunitas ini berisi para pelanggan setia  yang mempunyai kepedulian terhadap perbaikan lingkungan disekitarnya, dan merupakan pelanggan yang secara aktif berkontribusi untuk mengembalikan botol kemasan kosmetik plastik ke masing-masing klinik Erha.

"Kami secara aktif membawa kampanye perbaikan lingkungan dengan program start to change, yaitu sebuah program pengumpulan kembali kemasan plastik kosmetik bekas pakai dari pelanggan untuk dikelola lebih lanjut agar tidak sampai pada tempat pembuangan sampah. Hari ini sudah 2,6 juta botol kami kelola dan kami ingin merayakannya dengan melakukan penanaman mangrove bersama dengan para pelanggan yang juga mempunyai kepedulian terhadap lingkungannya," ujarnya.

"Kami juga mengajak seluruh pelanggan kami untuk terus berkontribusi terhadap program Start to Change ini. Tujuan kami ingin merubah perilaku pemakai kosmetik untuk mengembalikan kembali kemasan kosmetik plastik bekas pakai yang ada dirumah ke klinik kami. Sehingga bisa dipastikan kemasan kosmetik tersebut tidak sampai kepada tempat pembuangan sampah dan dapat dikelola dengan baik untuk menjadi beberapa barang yang bermanfaat,” sambungnya.

Ratih Maduretno selaku Manager Operasional Taman Wisata Alam Angke Kapuk juga menambahkan, pihaknya menyambut antusias kegiatan kolaborasi ini.

"Kami berharap semakin banyak perusahaan melalui program Corporate Social Responsibilitynya menjadikan Taman Wisata Alam Angke Kapuk ini sebagai salah satu tujuan untuk melestarikan mangrove. Disini ada 99,82 hektar lahan yang dapat ditanami mangrove. Tetapi sampai hari ini baru 60% yang ditanami dan dijaga pertumbuhannya. Kami berharap kolaborasi ini dapat kembali menambah persentase lahan yang sudah tertanam di TWAAK ini dan dapat menjaga ekosistem laut Jakarta agar lebih baik lagi di ke depannya," tutupnya.

Posting Komentar untuk "60 Persen Mangrove di Dunia Telah Terdegradasi, Tanam 300 Mangrove Bersama Pelanggan untuk Jaga Ekosistem Pesisir"