Perangko Bergambar Soekarno Diluncurkan, Simbol 75 Tahun Kemitraan Indonesia dan PBB
KABAR-TASIKMALAYA.COM – Sebuah momen bersejarah mewarnai peringatan 75 tahun kemitraan Indonesia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Acara yang digelar di Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, 24 Oktober 2025 ini selain memperingati 80 tahun PBB juga meluncurkan perangko edisi khusus bergambar Presiden Soekarno, menandai 75 tahun keanggotaan Indonesia di PBB juga sebagai penghormatan terhadap peran besar Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia.
Peluncuran perangko yang merupakan hasil kolaborasi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dengan PT Pos Indonesia ini menjadi bagian dari perayaan 80 tahun berdirinya PBB dan menandai perjalanan panjang Indonesia sebagai anggota aktif sejak 28 September 1950.
Perangko ini menampilkan pidato bersejarah Presiden Soekarno pada 1949 di Jakarta, saat sang presiden menegaskan komitmen Indonesia untuk bersahabat dengan seluruh negara. Setahun kemudian, pada 28 September 1950, Indonesia resmi menjadi anggota PBB.
Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemlu RI, Tri Tharyat, mengatakan perangko ini bukan sekadar benda filateli, tetapi simbol diplomasi dan persahabatan global.
“Selama 75 tahun, Indonesia telah berdiri sejajar dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dari misi penjaga perdamaian hingga upaya kemanusiaan global, untuk menenun harmoni dunia.” ungkapnya.
Perangko ini akan mulai tersedia untuk publik pada 15 Desember 2025 melalui kantor Pos Indonesia di seluruh wilayah, dan juga berfungsi sebagai perangko resmi dengan nilai koleksi tinggi bagi para filatelis.
Dalam momentum bersejarah ini, juga diluncurkan token khusus untuk menandai 75 tahun kemitraan Indonesia dan PBB.
“Perangko dan token ini menceritakan kisah tentang peran penting Indonesia dalam menjaga
perdamaian dan menjalankan diplomasi,” tegas Tri Tharyat.
Dengan desain modern dan warna dinamis, perangko tersebut mencerminkan semangat generasi muda Indonesia yang aktif dalam diplomasi global. Sementara token peringatan dibuat dari campuran tembaga dan seng lokal sebagai simbol ketangguhan dan kemitraan panjang antara Indonesia dan PBB.
Menjaga Dunia, Menenun Harmoni: Peran Indonesia dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian
Peringatan 80 tahun berdirinya PBB dan 75 tahun keanggotaan Indonesia di PBB telah digelar di Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta pada Jumat, 24 Oktober 2025, menjadi wujud penghargaan atas peran berkelanjutan Indonesia dalam memajukan perdamaian dan kerja sama multilateral.
Peringatan yang bertema “Menjaga Dunia, Menenun Harmoni: Peran Indonesia dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian” dihadiri lebih dari 300 peserta, termasuk diantaranya adalah pejabat pemerintah, perwakilan badan PBB, korps diplomatik, akademisi,serta perwakilan pemuda.
Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemlu RI, Tri Tharyat, dalam sambutannya menegaskan komitmen Indonesia dalam menjaga stabilitas global.
“Sebagai kontributor kelima terbesar pasukan penjaga perdamaian PBB di dunia, Indonesia bertekad memainkan peran yang lebih aktif, dalam menciptakan dunia yang damai, adil, dan berkelanjutan,” kata Tri Tharyat.
Ia menambahkan, kontribusi Indonesia dalam misi perdamaian merupakan bagian penting dari kebijakan luar negeri yang menempatkan diplomasi perdamaian sebagai prioritas nasional.
Komitmen Indonesia di Misi Pemeliharaan Perdamaian Dunia
Koordinator Residen PBB di Indonesia, Gita Sabharwal, mengapresiasi kepemimpinan Indonesia dalam mendorong perdamaian dan pembangunan berkelanjutan.
“Dari Konferensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955, kontribusi pertama Indonesia dalam misi penjaga perdamaian pada tahun 1957 di bawah UN Emergency Force di Sinai, hingga peran penting Indonesia dalam merumuskan Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan dan Pact for the Future, kemitraan Indonesia dan PBB mencerminkan keyakinan mendalam terhadap multilateralisme sebagai kekuatan untuk kebaikan dan alat utama untuk melayani umat manusia dan planet ini.” tutur Gita Sabharwal.
Ia menambahkan, kerja sama kedua pihak kini diperkuat melalui Kerangka Kerja Sama Pembangunan Indonesia–PBB 2026–2030, yang sejalan dengan prioritas nasional Indonesia di bidang pembangunan manusia, aksi iklim, serta transformasi digital dan ekonomi.
Selain peringatan resmi, acara juga menampilkan talk show bertajuk “Peran Indonesia dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB & Peran Pemuda dalam Perdamaian Global.” Kegiatan ini menghadirkan pembicara dari Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Indonesia (PMPP TNI), Kemlu RI, lembaga PBB, serta akademisi dan perwakilan pemuda.
Hingga 2025, Indonesia menempati peringkat kelima dunia sebagai negara penyumbang pasukan penjaga perdamaian dengan lebih dari 2.700 personel yang bertugas di berbagai misi, termasuk di Lebanon, Kongo, Sudan Selatan, Afrika Tengah, dan Sahara Barat.
Komandan PMPP TNI, Mayor Jenderal Taufik Budi Santoso, menegaskan bahwa para prajurit Indonesia membawa nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap misi.
“Dari Lebanon hingga Kongo, mereka membawa bukan hanya bendera merah putih, tetapi juga nilai-nilai perdamaian, kasih sayang, dan solidaritas,” katanya.
Peringatan 75 tahun kemitraan Indonesia dan PBB ini menjadi bagian dari rangkaian global UN@80, yang menandai delapan dekade perjalanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menjaga perdamaian dan menenun harmoni di dunia. ***
Posting Komentar untuk "Perangko Bergambar Soekarno Diluncurkan, Simbol 75 Tahun Kemitraan Indonesia dan PBB"
Posting Komentar