Pengusaha Bakso Tegal Bongkar Rahasia Sukses di Korea, Sebut Peran Penting Presiden Prabowo

KABAR KUNINGAN - Di tengah kesibukan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) 2025, hadir kisah inspiratif dari Muhammad Edi Susuwanto (40 tahun). Ia adalah seorang Pengusaha Bakso Tegal atau Pengusaha Kuliner sukses asal Tegal yang kini membuka usaha bakso di Gyeongju, Korea Selatan.

Edi yang memulai kariernya sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) mendapat kehormatan langka untuk menyambut langsung kedatangan Presiden Prabowo Subianto. Dalam pertemuan personal itu, Edi tak hanya mengungkapkan rasa harunya tetapi juga membongkar rahasia sukses usahanya.

Menurutnya, keberhasilan merintis bisnis bakso selama tujuh tahun di negeri ginseng tersebut tak lepas dari semangat kegigihan perantau yang kini didukung penuh oleh peran penting dan kebijakan pro PMI dari pemerintahan Presiden Prabowo.

Kebijakan Pro Migran yang Merasakan Dampak Nyata

Edi Susuwanto yang mewakili rekan-rekan PMI dan pengusaha diaspora memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada kinerja Presiden Prabowo. Ia menilai, di bawah kepemimpinan saat ini telah terjadi banyak perubahan regulasi yang secara signifikan mempermudah dan melindungi PMI di luar negeri.

"Saya apresiasi kinerja Pak Presiden yang sekarang ini karena banyak sekali membantu masyarakat. Terutama bagi TKI-TKI yang ada di Korea. Hal itu dilakukan melalui peraturan-peraturan yang sudah banyak perubahan dan sangat mempermudah PMI," tuturnya.

Terobosan kebijakan pro PMI yang diluncurkan oleh pemerintah, di antaranya:

• Penyederhanaan Administrasi: Memangkas birokrasi yang berbelit-belit dalam proses penempatan dan perlindungan PMI.
• Perlindungan Hukum: Penguatan Satuan Tugas (Satgas) yang cepat tanggap dalam menangani kasus-kasus yang menimpa PMI di luar negeri.
• Akses Permodalan: Program kredit dan fasilitas keuangan khusus, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi calon PMI dan PMI purna tugas untuk modal usaha kembali ke Tanah Air.

Dukungan nyata ini menciptakan rasa aman dan kepastian, memungkinkan Edi dan PMI lainnya fokus pada kerja keras dan pengembangan usaha, daripada terhambat oleh masalah prosedural atau hukum.

Bakso sebagai Duta Kuliner dan Diplomasi Ekonomi

Edi Susuwanto membuktikan bahwa kuliner Indonesia memiliki tempat di pasar internasional. Keberhasilan warung baksonya di Korea adalah simbol dari potensi UMKM Indonesia yang mampu menembus pasar APEC.

Momen pertemuan dengan Presiden Prabowo di Gyeongju semakin menguatkan tekad Edi untuk terus mengharumkan nama bangsa Indonesia melalui sajian bakso miliknya. Misi ini sejalan dengan agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025 yang berfokus pada:

• Penguatan UMKM dan Kelompok Rentan: Mendorong UMKM agar terintegrasi dengan ekonomi digital dan rantai pasok global APEC.
• Koneksi Antarwarga (People-to-People Connection): Kuliner seperti bakso adalah jembatan budaya yang efektif untuk mempererat hubungan antarwarga di kawasan Asia Pasifik.

Harapan Besar: Menuju Indonesia Negara Industri

Meskipun telah menjadi pengusaha sukses di Korea, sebuah negara yang dikenal sebagai raksasa industri, Edi menyimpan harapan yang besar bagi masa depan negaranya. "Harapan kita semua di sini, mudah-mudahan Pemerintahan Pak Prabowo lebih baik lagi. Semoga Indonesia dapat menyusul Korea menjadi bangsa industri yang kuat sehingga masyarakat tidak perlu lagi merantau jauh untuk mencari penghidupan yang layak," ucapnya.

Harapan ini merupakan aspirasi yang sejalan dengan visi industrialisasi Presiden Prabowo, yaitu mengubah Indonesia dari pengekspor bahan mentah menjadi negara produsen berbasis nilai tambah. Dengan industrialisasi yang kokoh, kesempatan kerja yang bermartabat akan tercipta di Tanah Air dan PMI pun dapat kembali ke keluarga dengan membawa keahlian dan modal untuk membangun ekonomi lokal. "Tetap semangat, tetap kerja keras, jangan patah menyerah, tetap bangga menjadi bangsa Indonesia walaupun di luar negeri," katanya. (Tim Media Kepresidenan/"Kabar Kuningan")***