Jhonlin Agro Raya Milik Haji Isam Cetak Laba Rp 224 Miliar

PT Jhonlin Agro Raya Tbk milik Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam mencatatkan laba Rp 224 miliar sepanjang Januari-September 2025. Jumlah itu meningkat dari 44,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 155,3 miliar.

Berdasarkan laporan keuangannya di Bursa Efek Indonesia, Senin, 27 Oktober 2025, JARR membukukan penjualan Rp 3,08 triliun. Jumlah itu meningkat dari penjualan Rp 2,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Penjualan yang dibukukan oleh perusahaan berkode saham JARR ini berasal dari fatty acid methyl ester (FAME) Rp 2,5 triliun, palm fatty acid distillate (PFAD) Rp 231 miliar, crude glycerine (CG) Rp 165 miliar, minyak goreng Rp 64 miliar, kernel Rp 43 miliar, fatty matter Rp 20 miliar, dan tandan buah segar Rp 2,1 miliar.

Penjualan JARR ini mayoritas ditopang oleh pihak ketiga yang meliputi PT Pertamina Patra Niaga Rp 1,5 triliun, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Rp 231 miliar, PT AKR Corporindo Rp 352 miliar, dan PT Andifa Perkasa Energi Rp 397 miliar.

Hingga 30 September 2025, JARR memiliki total aset Rp 3,9 triliun. Jumlah itu susut dari aset Rp 4,1 triliun pada Desember 2024. Jumlah liabilitas JARR tercatat sebesar Rp 2,1 triliun dan ekuitas Rp 1,8 triliun.

Pada kuartal I-2025, JARR mencatatkan penjualan Rp 849 miliar dengan laba Rp 59,7 miliar. Tahun ini, JARR menargetkan penjualan hasil olahan kelapa sawit dan produk lainnya mencapai 4,46 triliun dengan laba Rp 312 miliar.

Manajemen menyatakan akan meningkatkan performa pabrik Biodiesel menjadi 60-70 persen untuk meningkatkan laba bersih. Peningkatan itu juga bagian dari perseroan menghasilkan CPO internal yang sudah mencapai 15 persen dari CPO yang diolah pada 2025 agar bisa menjadi 20-25 persen dari total CPO.

“Hal ini berdampak adanya efisiensi biaya dalam hal pembelian CPO sebagai bahan baku utama biodiesel,” kata manajemen.

Selain itu, perseroan juga akan meningkatkan penjualan produk minyak goreng yang telah dipasarkan di wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.