Pemerintah lanjutkan operasi SAR di Aceh, Sumut, dan Sumbar

menggapaiasa.comBANDA ACEH - Upaya pencarian korban bencana hidrometeorologi di Indonesia masih terus berlanjut. Pemerintah memastikan operasi pencarian dan pertolongan (search and rescue/SAR) di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tetap dilakukan secara terukur, terkoordinasi, dan berbasis data terbaru guna menemukan seluruh korban yang masih dilaporkan hilang.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bahwa pelaksanaan operasi SAR disesuaikan dengan laporan aktual dari masing-masing daerah. Informasi yang disampaikan masyarakat menjadi acuan penting dalam menentukan lokasi serta strategi pencarian.
“Operasi SAR kami sesuaikan dengan data korban hilang yang dilaporkan di setiap kabupaten dan kota,” ujar Abdul Muhari saat konferensi pers di Banda Aceh, Minggu.
Langkah tersebut merupakan hasil koordinasi intensif antara BNPB dan Basarnas, dengan mempertimbangkan kondisi lapangan yang dinamis. Meski di sejumlah wilayah laporan korban hilang telah nihil, tim SAR tetap disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan korban ditemukan di wilayah administratif yang berdekatan.
Di Provinsi Aceh, operasi SAR masih berlangsung di enam kabupaten, yakni Bener Meriah, Aceh Utara, Aceh Tengah, Bireuen, Aceh Tamiang, dan Nagan Raya.
Sementara di Sumatera Utara, pencarian difokuskan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, serta Kota Sibolga. Di Sumatera Barat, tim SAR masih bekerja di Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Tanah Datar.
Pemerintah juga menegaskan pentingnya proses identifikasi yang ketat. Setiap korban yang ditemukan akan dicocokkan dengan data kependudukan untuk memastikan identitas dan mencegah pencatatan ganda, meskipun lokasi penemuan berada di wilayah berbeda.
“Proses identifikasi ini sangat krusial agar data nasional tetap akurat,” kata Abdul Muhari.
Hingga Minggu, tim gabungan SAR mencatat 66 korban meninggal dunia baru, terdiri atas 33 korban di Aceh, 19 di Sumatera Utara, dan 14 di Sumatera Barat. Dengan temuan tersebut, total korban meninggal akibat bencana hidrometeorologi di tiga provinsi itu kini mencapai 1.016 jiwa.
Sementara itu, jumlah korban hilang menunjukkan penurunan. Dalam sepekan terakhir, data korban hilang berkurang dari 217 orang menjadi 212 orang, seiring ditemukannya korban serta hasil verifikasi ulang berbasis kecamatan oleh pemerintah daerah.
Abdul Muhari menambahkan, proses pendataan di lapangan bersifat sangat dinamis. Dalam beberapa kasus, jasad yang ditemukan ternyata merupakan warga yang meninggal sebelum bencana terjadi. Setelah diverifikasi, data tersebut langsung diperbarui.
Pemerintah menyampaikan duka cita mendalam kepada seluruh keluarga korban dan menegaskan komitmen untuk melanjutkan operasi SAR hingga seluruh laporan korban hilang tertangani secara tuntas dan akurat.***
Posting Komentar untuk "Pemerintah lanjutkan operasi SAR di Aceh, Sumut, dan Sumbar"
Posting Komentar