dr Zaidul Akbar Beberkan 3 Ramuan JSR untuk Kolesterol, Gula Darah, dan Detoks Tubuh

JURNAL SUMBAWA - Pengobatan alami berbasis herbal kian diminati masyarakat, salah satunya melalui pendekatan Jurus Sehat Rasulullah (JSR) yang dipopulerkan oleh dr Zaidul Akbar. Praktisi kesehatan sekaligus pendakwah ini dikenal rutin membagikan resep-resep minuman herbal untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan, mulai dari nyeri sendi hingga kolesterol tinggi.

Dalam buku Resep Sehat JSR: 200 Resep Menyehatkan, dr Zaidul Akbar menyajikan berbagai ramuan alami berbahan dasar rimpang dan rempah khas Indonesia seperti jahe, kayu manis, hingga serai. Berikut tiga resep andalan yang dikutip dari buku tersebut dan laman detikcom:

1. Ramuan Wortel dan Jahe untuk Nyeri Sendi

Ramuan ini memadukan wortel, jahe, dan lemon yang dipercaya membantu meredakan peradangan dan nyeri sendi.

Bahan:

- 2 batang wortel ukuran sedang

- 1 ruas jahe

- 1 buah lemon (peras airnya)

- 300 ml air

Cara membuat:

Blender wortel dan jahe dengan air, lalu tambahkan air perasan lemon. Minuman ini dianjurkan dikonsumsi dua kali sehari.

2. Ramuan Kayu Manis dan Cengkeh untuk Kolesterol

Minuman ini mengandung senyawa aktif dari kayu manis dan cengkeh yang berpotensi menurunkan kadar kolesterol dan gula darah.

Bahan:

- Kayu manis seukuran kelingking

- 5 biji cengkeh

- 1/2 buah jeruk lemon

- Madu secukupnya

Cara membuat:

Rebus kayu manis dan cengkeh selama dua menit. Setelah hangat, tambahkan madu dan perasan lemon. Konsumsi dua kali sehari saat perut kosong.

3. Ramuan Serai dan Jeruk Nipis untuk Detoksifikasi

Campuran serai dan jeruk nipis diyakini membantu proses detoksifikasi dan meningkatkan imunitas tubuh.

Bahan:

- 2–3 batang serai

- 1 buah jeruk nipis

- 300–400 ml air

- Madu secukupnya

Cara membuat:

Rebus potongan serai hingga air berubah warna. Setelah hangat, campurkan madu dan perasan jeruk nipis. Dianjurkan diminum sebelum makan, 1–2 kali sehari.

Resep-resep herbal ala dr Zaidul Akbar ini menjadi alternatif alami bagi masyarakat dalam menjaga kesehatan. Meski begitu, ia tetap menyarankan agar ramuan-ramuan ini dikonsumsi sebagai bagian dari pola hidup sehat, bukan sebagai pengganti pengobatan medis.***