Teks misa hari ini Minggu 14 Desember 2025 Pekan III Adven

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
menggapaiasa.com, MAUMERE -Mari simak teks misa hari ini adven III tahun A Minggu 14 Desember 2025.
Teks teks misa hari ini adven III tahun A lengkap renungan harian Katolik.
Teks teks misa hari ini adven III tahun A untuk minggu adven III tahun A jelang Natal 2025 dengan warna liturgi ungu.
Teks teks misa hari ini adven III tahun A disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti teks misa hari ini adven III tahun A dengan penuh iman.
Siap Mengikuti Misa
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Adven;
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Minggu Ketiga dalam Masa Adven. Minggu ini disebut juga Minggu Gaudete, Minggu Gembira. Kita bergembira karena kedatangan Tuhan sudah dekat. Kegembiraan ini disimbolkan dengan penyalaan lilin adven berwarna merah muda dan juga pengenaan jubah berwarna merah muda. Bacaan pertama menggemakan tema sukacita ini dengan menyatakan bahwa semua ciptaan bergembira. Orang Israel juga diminta untuk bersukacita karena Tuhan datang dalam kemuliaan-Nya. Dalam bacaan Injil, Yohanes Pembaptis meminta murid-murid-Nya untuk datang kepada Yesus dan menanyakan secara langsung apakah Yesus adalah Mesias yang dinanti-nantikan itu. Para muridnya mendapatkan penjelasan yang baik sekali melalui pengalaman nyata. Yesus datang dan membuat semuanya menjadi baik. Kemuliaan Tuhan menyata dalam setiap tindakan baik-Nya. Rasul Yakobus meminta setiap kita untuk bersabar dalam menantikan kedatangan Tuhan. Di tengah dunia yang serba cepat ini,kesabaran menjadi nilai yang mahal untuk dihidupi. Semoga kita menjadi pribadi yang sabar dalam hidup kita, agar kita tidak saling menyakiti satu sama lain.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Di hadapan Tuhan yang kini hadir di tengah kita, marilah menyesali dan mengakui segala dosa, serta memohon ampun atas segala kekurangan kita supaya pantas bertemu dengan Dia dan layak merayakan Sabda penyelamatan-Nya.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu,saya mohon kepada Santa Perawan Maria,
kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan
saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
[TANPA KEMULIAAN]
04. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah yang mahakuasa, pandanglah umat-Mu, yang dengan tekun menantikan perayaan kelahiran Putra-Mu. Bantulah kami agar kami bersukacita karena keselamatan yang agung ini, dan dengan hati riang merayakannya dalam ibadat yang meriah. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Tuhan bersabda, "Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku hadir di tengah-tengah mereka." Percaya akan Sabda ini, maka marilah kita hening sejenak dan menyadari kehadiran Tuhan di tengah kita, serta mendengarkan Sabda-Nya dalam bacaan-bacaan berikut.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
06. BACAAN PERTAMA (Yes. 35:1-6a.10)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya
Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorak dan berbunga; seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon akan diberikan kepadanya, semarak Karmel dan Saron; mereka itu akan melihat kemuliaan TUHAN, semarak Allah kita. Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: “Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!” Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara. Orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Yes. 35:4)
Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita
Mzm. 146:7,8-9a,9b-10
Tuhan menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung.(Refren)
TUHAN membuka mata orang-orang buta, TUHAN menegakkan orang yang tertunduk, TUHAN mengasihi orang-orang benar. TUHAN menjaga orang-orang asing.(Refren)
Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya.
TUHAN itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-temurun! (Refren)
08. BACAAN KEDUA (Yak. 5:7-10)
L : Bacaan dari Surat Rasul Yakobus
Saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi. Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu. Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
09. ALLELUIA (Yes. 61:1)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Roh Tuhan ada padaku. * Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang orang sengsara.
U : Alleluia
10. INJIL [Mat. 11:2-11]
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, lalu menyuruh murid-murid nya bertanya kepada-Nya: “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?” Yesus menjawab mereka: “Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.” Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: “Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari? Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja. Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi. Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
11. RENUNGAN SINGKAT
Pada pekan ketiga Masa Adven ini, kita mendengarkan Injil tentang Yohanes Pembaptis dan Yesus. Ada dua hal yang ingin ditekankan dalam Injil ini. Mari kita dalami kedua hal ini.Pertama, pengenalan pribadi akan Tuhan. Dalam kisah tadi disebutkan bahwa Yohanes Pembaptismengutus para muridnya untuk bertanya kepada Yesus, tentang apakah Yesus itu Mesias yang dinanti nantikan. Para muridnya pergi dan mendapatkan konfirmasi tentang identitas Yesus ini. Untuk mendapatkan jawaban ini, para murid harus tinggal bersama Yesus dan menyaksikan apa yang dibuat Yesus. Yesus membuat semuanya menjadi baik. Kisah sederhana ini menunjukkan kepada kita bahwa kita mesti mengenal lebih dalam secara pribadi akan Tuhan. Yohanes Pembaptis sudah mengetahui bahwa Yesus adalah Mesias, karena ia sudah mengenal Yesus sejak dari dalam kandungan. Ketika ia meminta para muridnya untuk bertanya kepada Yesus, Yohanes Pembaptis sebenarnya ingin agar para murid itu mengenal Yesus secara pribadi dan berdasarkan pengalaman yang amat dekat dengan Yesus. Kita belajar untuk mendekatkan diri kepada Tuhan secara pribadi. Ini bisa kita lakukan dengan berdoa bersama di dalam rumah, belajar mendalami Kitab Suci, dan melakukan apa yang diperintahkan Tuhan. Baik juga jika orang tua memperkenalkan Tuhan kepada anak anak, sebagaimana Yohanes Pembaptis memperke nalkan Yesus kepada para muridnya. Di masa Adven ini, mari kita dekatkan diri kepada Tuhan agar kita mampu merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kedua, relasi antara Yohanes Pembaptis dan Yesus.Yesus menegaskan bahwa Yohanes Pembaptis adalah utusan yang memperkenalkan diri-Nya. Ia adalah pribadi yang luar biasa. Pujian Yesus ini menegaskan posisi Yohanes Pembaptis dan diri-Nya. Yohanes Pembaptis menyiapkan hati banyak orang untuk menerima kehadiran-Nya. Karena itu, Yohanes Pembaptis memiliki jiwa besar dan kerendahan hati, karena ia selalu menempatkan Yesus sebagai pribadi yang utama. Dari sini kita belajar untuk menjadi Yohanes Pembaptis di zaman kini. Kita berupaya untuk memperkenalkan Tuhan kepada sesama kita. Sebagaimana Yohanes Pembaptis, kita mesti menempatkan Tuhan sebagai yang utama dalam kehidupan kita. Kita bersama-sama membantu satu sama lain agar kita semua dapat lebih mengenal Tuhan dengan makin baik.
12. HENING SEJENAK
13. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
14. DOA UMAT
P : Saudara-saudari, marilah kita bersukacita dalam Tuhan dan dengan gembira menyampaikan doa permohonan kita kepada-Nya.
P : Bagi Sri Paus, para Uskup, para Imam dan para biarawan-biarawati. Semoga mereka yang membaktikan diri secara khusus bagi karya pelayanan Gereja selalu membawa kegembiraan sejati lewat teladan dan kesaksian hidup mereka.
Marilah kita mohon…
P : Bagi para pemimpin masyarakat. Semgoa dalam melaksanakan tugasnya, mereka senantiasa
diterangi oleh Roh Kebijaksanaan, sehingga dapat menemukan cara-cara terkabik dan tepat untuk memajukan kesejahteraan umum. Marilah kita mohon…
P : Bagi para pengungsi, gelandangan, cacat tubuh
dan mental. Semoga mereka selalu mendapat kan bantuan dari sesamanya dan tetap memiliki
harapan iman dan penyertaan Allah. Marilah kita mohon…
P : Bagi kita yang hadir di sini. Semoga kita yang akan merayakan kedatangan Tuhan, mendengar kan nasihat Yohanes Pembaptis untuk menyiapkan jalan bagi Tuhan dengan pertobatan dan perbuatan baik kepada sesama. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa yang kami sampaikan kepada-Mu, dengan pengantaraan
Yesus Kristus, sumber kegembiraan dan harapan kami. Dengarkanlah dan kabulkanlah sebab kami berdoa kepada-Mu, dalam Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin
15. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada SyukurKepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
16. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari terkasih, Allah Bapa mengutus Putra-Nya untuk membawa keselamatan ke
tengah umat manusia; setiap orang yang menerima Dia akan diselamatkan. Oleh karena itu, marilah kita mengangkat hati kepada-Nya, memuji dan meluhurkan Dia dengan berseru: Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
P : Ya Allah, Bapa yang kudus, kami memuji-Mu, sebab Engkau telah berjanji mengutus Juruselamat yakni Yesus Kristus, Putra-Mu dan Tuhan kami. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
P : Ia datang sebagai manusia, untuk melaksanakan rencana-Mu, yakni membuka jalan keselamatan bagi kami. Kedatangan-Nya dinubuatkan para nabi dan dinantikan Perawan Maria dengan sepenuh hati. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
P : Ya Bapa, bila kelak kegenapan masa tiba, Putra Mu akan datang lagi dengan semarak mulia. Kedatangan-Nya itu kami nantikan dengan berjaga, berdoa, dan berbuat baik. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
P : Ya Allah yang mahakuasa, Engkau telah menghimpun kami menjadi satu umat, dan Engkau sendiri berkenan menjadi Allah kami. Teristimewa pada hari ini Engkau menghimpun kami dalam perayaan suci dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Leo XIV, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat] dan umat beriman di
seluruh dunia. Maka dalam persatuan dengan seluruh Gereja-Mu, kami melambungkan pujian
kepada-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan Nya.Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
---------------------------------------------------------------------------------------
17B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Adven.
20. MENDOAKAN MAZMUR 148
[Bisa dibacakan bergantian oleh dua orang atau dua kelompok]
Haleluya! Pujilah TUHAN di sorga, pujilah Dia di tempat tinggi!
Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
Pujilah Dia, hai matahari dan bulan, pujilah Dia, hai segala bintang terang!
Pujilah Dia, hai langit yang mengatasi segala langit, hai air yang di atas langit!
Baiklah semuanya memuji nama TUHAN, sebab Dia memberi perintah, maka semuanya tercipta.
Dia mendirikan semuanya untuk seterusnya dan selamanya, dan memberi ketetapan yang tidak dapat dilanggar.
Pujilah TUHAN di bumi, hai ular-ular naga dan segenap samudera raya;hai api dan hujan es, salju dan kabut, angin badai yang melakukan firman-Nya;hai gunung-gunung dan segala bukit,
pohon buah-buahan dan segala pohon aras:hai binatang-binatang liar dan segala hewan, binatang melata dan burung-burung yang bersayap;hai raja-raja di bumi dan segala bangsa,
pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia;hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda!
Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN, sebab hanya nama-Nya saja yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.
Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya.
Haleluya!
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus,seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, dalam penantian akan kedatangan Yesus, Rasul Yakobus menasihati kita supaya mengikuti teladan penderitaan dan kesabaran para nabi, yang telah berbicara demi nama Tuhan. Marilah kita membarui diri dalam berpikir, bertindak, dan cara hidup sebagai anak anak Allah, supaya lebih sesuai dengan kabar
gembira yang diwartakan Kristus kepada kita.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan yang mahamurah, semoga oleh daya ilahi Sabda-Mu ini, kami dibersihkan dari cacat cela dan dengan demikian kami siap menyambut kedatangan-Nya.Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP. (Sumber P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD/kgg).
Berita menggapaiasa.comLainnya di Google News
Posting Komentar untuk "Teks misa hari ini Minggu 14 Desember 2025 Pekan III Adven"
Posting Komentar