Soal harga melejit dan kelangkaan LPG 3 kg di Barito Utara, begini penjelasan Disdagperin Kalteng - MENGGAPAI ASA

Soal harga melejit dan kelangkaan LPG 3 kg di Barito Utara, begini penjelasan Disdagperin Kalteng

Soal harga melejit dan kelangkaan LPG 3 kg di Barito Utara, begini penjelasan Disdagperin Kalteng
Ringkasan Berita:
  • Harga gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Barito Utara, sempat melambung dan sulit ditemukan dalam beberapa hari terakhir.
  • Disdagperin Kalteng ungkap kelangkaan yang terjadi di wilayah tersebut.
  • Kerusakan peralatan menjadi penyebab terlambatnya penyaluran elpiji ke daerah itu.

menggapaiasa.com, PALANGKA RAYA -Harga gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Barito Utara, sempat melambung dan sulit ditemukan dalam beberapa hari terakhir. 

Kondisi ini menimbulkan keluhan warga karena stok cepat habis sementara harga di pengecer naik jauh dari biasanya.

Kabid Perlindungan Konsumen Disdagperin Kalteng Maskur mengatakan, kelangkaan tersebut berawal dari gangguan teknis pada fasilitas pengisian LPG.

“Tabung gas LPG 3 kg yang kemarin buat langka itu karena mesin pengisiannya rusak. Biasanya mereka bisa ngirim 10–11 truk. Karena mesinnya ada yang rusak, akhirnya tidak bisa maksimal seperti itu,” ujarnya kepada menggapaiasa.com, Selasa (9/12/2025).

Menurut Maskur, kerusakan peralatan menyebabkan proses pengisian tidak bisa berjalan normal. 

Sementara perbaikan membutuhkan waktu karena komponen yang rusak tidak tersedia di Kalimantan Tengah.

“Spare part-nya tidak ada di sini (Kalteng). Harus menunggu kiriman dari Jawa. Itu yang membuat kemarin agak langka, terutama di Muara Teweh (Barito Utara), dan Murung Raya,” jelasnya.

Kini, mesin pengisian sudah berfungsi kembali dan penyaluran kembali mengikuti standar normal.

“Pengiriman sudah sesuai loading order (LO)-nya lagi. Kalau biasanya 10 atau 11 truk, sekarang sudah sesuai lagi,” kata Maskur.

Maskur menegaskan bahwa laporan masyarakat mengenai tingginya harga lebih banyak mengarah pada pengecer, bukan pada pangkalan resmi.

“Pemantauan kita di pangkalan. Tapi masyarakat biasanya melaporkan pengecer, karena mereka rata-rata belinya di pengecer. Di pangkalan sudah habis, katanya,” ujarnya.

Di pangkalan, harga tetap mengikuti Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.

“Di Muara Teweh itu di angka Rp 22.000–Rp25.000. Tapi tergantung kecamatan. Kalau kecamatan jauh mungkin berbeda,” katanya.

Mengenai stok di pangkalan yang cepat habis, Maskur mengingatkan bahwa rantai distribusi LPG memiliki aturan tersendiri yang membatasi intervensi langsung.

“Kami juga tidak bisa sampai ke sana, karena pendistribusian itu sudah ada undang-undangnya. Tapi tetap harus berkolaborasi. Jangan hanya menyerahkan kepada mereka,” tegasnya.

Ia menambahkan, koordinasi antarinstansi akan diperkuat untuk mengantisipasi masalah serupa ke depan.

“Insya Allah, dalam waktu dekat kami akan duduk bersama dulu antara Pertamina, kepolisian, dan perdagangan,” tutup Maskur.

Posting Komentar untuk "Soal harga melejit dan kelangkaan LPG 3 kg di Barito Utara, begini penjelasan Disdagperin Kalteng"