Pentingnya disiplin ilmiah dalam proses pembuatan obat - MENGGAPAI ASA

Pentingnya disiplin ilmiah dalam proses pembuatan obat

BUSINESS Development and Scientific Affairs Director Dexa Medica Raymond Tjandrawinata mengingatkan tentang pentingnya disiplin ilmiah dalam proses seluruh pembuatan Obat Modern Alami Integratif (OMAI). “Setiap temuan OMAI harus melewati standar ilmiah tertinggi karena keamanan dan efektivitas tidak boleh dinegosiasikan,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 11 Desember 2025.

Filosofi ini, kata Raymond, menjadi landasan mengapa OMAI Dexa Group diterima dalam pedoman klinis nasional.

Hasil penelitian tersebut kini terlihat nyata pada produk-produk fitofarmaka seperti DLBS1033 (DISOLF) yang masuk Pedoman Stroke PERDOSNI 2025, terbukti membantu perbaikan fungsi neurologis pada pasien stroke iskemik dengan efek samping minimal.

Produk Inlacin, suplemen herbal ini diklaim dapat membantu mengontrol kadar gula darah, juga mendapat rekomendasi kuat dalam tata laksana PCOS resistensi insulin serta membantu mengontrol glikemik pada prediabetes dan diabetes tipe 2. Inovasi OMAI lainnya, termasuk agen gastroprotektor triple-action dan hepatoprotektor baru, meningkatkan posisi Dexa sebagai kekuatan ilmiah dalam pengembangan terapi modern berbahan alam.

Raymond juga mengatakan bahwa sangat penting soal uji klinis obat. Menurutnya, uji klinis bukan proses ilmiah semata, melainkan tanggung jawab moral untuk memastikan keamanan dan efektivitas terapi bagi jutaan pasien. "Komitmen Dexa Group dalam menjalankan uji klinis menunjukkan bahwa inovasi kesehatan karya anak bangsa bukan hanya mampu bersaing, tetapi mampu memimpin transformasi kesehatan nasional menuju kemandirian obat dan Indonesia Emas 2045," kata Raymond.

Sebelumnya, penelitian Obat Modern Alami Integratif (OMAI) Dexa Group didukung teknologi seperti Tandem Chemistry Expression Bioassay System yang dilakukan oleh para ahli di Dexa Laboratories Biomolecular Sciences (DLBS), serta menjalankan uji praklinis dan uji klinis di banyak kota di Indonesia.

Dalam momentum Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61, Dexa Medica meraih Penghargaan Karya Anak Bangsa dari Kementerian Kesehatan sebagai Industri Farmasi dengan Uji Klinis Obat Bahan Alam Terbanyak di Indonesia.

Kementerian Kesehatan memberikan penghargaan tersebut dalam rangkaian acara Health Innovation Festival (HAI-Fest) 2025 di Kartika Expo Balai Kartini, Jakarta, pada Senin, 8 Desember 2025.

Direktur Utama PT Dexa Medica V. Hery Sutanto, menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan untuk timnya dalam mengembangkan obat berbasis kekayaan alam Indonesia. Penghargaan ini pun membantu peran Dexa dalam meningkatkan ketersediaan obat terjangkau bagi masyarakat. “Penghargaan ini bukan hanya pengakuan atas kerja keras kami, tetapi bukti bahwa inovasi karya anak bangsa dapat memenuhi standar ilmiah global dan memberi manfaat nyata bagi kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Acara HAI-Fest 2025 dibuka oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya menyiapkan generasi Indonesia memasuki usia produktif pada 2045.

“Kita memiliki dua dekade untuk memastikan mereka tumbuh menjadi generasi yang sehat, kuat, cerdas, dan berdaya saing global,” katanya. Ia menambahkan bahwa hilirisasi industri kesehatan menjadi strategi penting agar Indonesia tidak hanya menjadi pengguna, melainkan juga produsen obat, vaksin, dan alat kesehatan.

Dante turut menyoroti capaian sektor kesehatan nasional, seperti Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang telah menjangkau lebih dari 62 juta penduduk, deteksi 750 ribu kasus TBC baru, serta pembangunan 22 dari 66 rumah sakit modern yang tengah dipercepat. Menurutnya, transformasi sistem kesehatan yang kini berlangsung membawa Indonesia menuju model yang proaktif, preventif, dan berbasis teknologi, di mana inovasi dari industri seperti Dexa Group memainkan peran strategis.

Posting Komentar untuk "Pentingnya disiplin ilmiah dalam proses pembuatan obat"