Konflik Thailand–Kamboja meletus lagi, serangan saling balas memanas - MENGGAPAI ASA

Konflik Thailand–Kamboja meletus lagi, serangan saling balas memanas

Konflik Thailand–Kamboja meletus lagi, serangan saling balas memanas Kalangan Jambi- Thailand dan Kamboja kembali terlibat perang yang menewaskan sedikitnya tujuh warga sipil dan tiga prajurit. Pertempuran meletus pada Senin (9/12), sehari setelah Thailand melaporkan seorang tentaranya tewas dalam baku tembak di perbatasan pada Senin fajar.

Thailand menuduh pasukan Kamboja memulai serangan, sementara Kamboja membantah dan balik menuding Thailand sebagai pemicu. Merespons kematian tentaranya, Thailand mengerahkan jet tempur F-16 untuk menghantam sejumlah infrastruktur militer Kamboja. Bangkok menyebut langkah itu sebagai aksi bela diri yang sesuai hukum internasional.

Di sisi lain, Kamboja mengklaim tidak melakukan serangan balasan. Namun laporan The Nation Thailand menyebut pasukan Kamboja menembakkan roket BM-21 ke area permukiman Ban Sai Tho 10, Ban Kruat, Buri Ram, pada Senin pagi.

Bentrokan sengit kemudian menyebar ke Provinsi Ubon Ratchathani, Si Sa Ket, Surin, hingga kawasan Candi Preah Vihear. Ribuan warga telah dievakuasi sejak Minggu karena meningkatnya risiko eskalasi. Sejumlah rumah, sekolah, dan fasilitas kesehatan di wilayah perbatasan juga rusak dan ditutup.

Thailand sempat mengultimatum Kamboja untuk kembali ke gencatan senjata pada Senin pukul 18.00 waktu setempat. Karena tak diindahkan, Thailand kembali melancarkan serangan pada Selasa pagi. Padahal kedua negara baru saja menandatangani perjanjian damai pada Oktober lalu.

Saat ini, operasi militer Thailand dipusatkan di Sa Kaeo. Juru bicara Angkatan Darat Kerajaan Thailand Mayor Jenderal Winthai Suvaree mengatakan pasukan Thailand menggunakan senjata ringan seperti mortir, sementara Kamboja memakai roket BM-21. Operasi juga berlangsung di Provinsi Trat, setelah pasukan Kamboja disebut menyusup dan mendirikan pangkalan di wilayah Thailand.

Posting Komentar untuk "Konflik Thailand–Kamboja meletus lagi, serangan saling balas memanas"