Kampus di Bandung kumpulkan donasi untuk bencana banjir Sumatera

PENGGALANGAN dana untuk korban bencana banjir dan longsor Sumatera oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sejauh ini terkumpul Rp 124.349.418. Pihak kampus menargetkan donasi yang bisa diberikan ke korban mencapai Rp 200 juta. Melalui gerakan ini UPI ingin memastikan bahwa pendidikan tidak berhenti pada ruang kelas, "Tetapi hadir dalam aksi nyata bagi sesama,” kata Rektor UPI Didi Sukyadi, Senin 8 Desember 2025.

Rencananya, penyaluran bantuan dari donasi itu akan diserahkan dalam bentuk pendanaan, logistik, serta dukungan teknis kemanusiaan. Adapun penggalangan dana akan ditutup pada 14 Desember 2025. Untuk mempercepat menjangkau wilayah terdampak, UPI membuka posko lapangan melalui jejaring perguruan tinggi mitra di empat provinsi, yaitu Universitas Andalas, Universitas Sumatera Utara, Universitas Syiah Kuala, dan Universitas Negeri Medan.

Sementara itu kampus Universitas Padjadjaran (Unpad) juga menyalurkan berbagai bentuk bantuan logistik dan peralatan untuk mendukung upaya tanggap darurat. Total bantuan yang telah dan sedang direalisasikan mencapai Rp 217.920.080. Dana itu meliputi donasi peduli sesama, dukungan transportasi dan operasional relawan, hingga pengadaan peralatan untuk pencarian dan penyelamatan (SAR).

Penggunaan donasi diprioritaskan untuk membantu penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. “Seperti perahu karet, drone, perangkat komunikasi, serta kebutuhan logistik, dan perlengkapan tanggap darurat lainnya,” kata Direktur Kemahasiswaan Unpad, Inu Isnaeni Sidiq, Senin 8 Desember 2025.

Menurut keterangan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, distribusi logistik dilakukan lewat udara ke lokasi pengungsian serta lewat darat. Jumlah pengungsi yang tersebar di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sebanyak 1 juta orang lebih pada Senin sore, 8 Desember 2025. Adapun jumlah korban meninggal akibat bencana bandang dan tanah longsor di ketiga wilayah tersebut 961 orang.