Jet tempur Thailand kembali bombardir Kamboja - MENGGAPAI ASA

Jet tempur Thailand kembali bombardir Kamboja

KETEGANGAN di perbatasan ThailandKamboja meningkat tajam pada Senin 8 Desember 2025 setelah jet tempur Bangkok melancarkan serangan udara ke wilayah Kamboja. Hal ini menjadi langkah yang menurut militer Thailand diperlukan untuk menanggapi serangan lintas batas yang menewaskan satu tentara Thailand dan melukai beberapa lainnya.

Pertempuran yang kembali meletus ini terjadi beberapa bulan setelah gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat dan Malaysia menghentikan perang lima hari pada Juli. Perang saat itu menewaskan setidaknya 48 orang dan memaksa sekitar 300.000 penduduk untuk mengungsi di kedua sisi perbatasan.

Perjanjian gencatan senjata yang rapuh telah mulai retak setelah ledakan ranjau darat bulan lalu melukai seorang prajurit Thailand, mendorong Thailand untuk menangguhkan sebagian implementasi gencatan senjata.

Dilansir dari CNA, juru bicara militer Thailand Mayor Jenderal Winthai Suvaree mengatakan bentrokan kembali terjadi sebelum fajar pada Senin, tak lama setelah bentrokan singkat pada Ahad yang melukai dua prajurit Thailand.

Dia mengonfirmasi bahwa sekitar pukul 05.00 pagi waktu setempat, pasukan Kamboja “menembakkan senjata api ringan dan senjata tajam”, dengan Thailand menerima konfirmasi tentang kematian seorang prajurit sekitar pukul 07.00 pagi.

Empat personel Thailand lainnya juga terluka.

Sebagai tanggapan, Angkatan Udara Kerajaan Thailand melakukan serangan udara “untuk menekan serangan pasukan Kamboja." Mereka mengklaim hanya menargetkan sasaran infrastruktur militer, gudang senjata, pusat komando, dan rute logistik yang dianggap sebagai ancaman langsung.

Saling Tuduh Provokasi

Namun, Kamboja menolak versi Thailand.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata, mengatakan Thailand melancarkan serangan awal terhadap posisi Kamboja di provinsi Preah Vihear dan Oddar Meanchey pada dini hari, menuduh Bangkok melakukan “tindakan provokatif selama berhari-hari dengan tujuan memicu konfrontasi.”

Pejabat Kamboja menuduh tank-tank Thailand menembakkan beberapa tembakan ke arah Kuil Tamone Thom dan area-area di sekitar Kuil Preah Vihear yang bersejarah.

Tiga warga sipil Kamboja, termasuk seorang perempuan, mengalami luka parah di Oddar Meanchey, meskipun belum jelas apakah mereka terkena serangan udara atau tembakan senjata api.

Hun Sen, mantan perdana menteri Kamboja yang berpengaruh, memperingatkan pasukan negaranya agar tidak terpancing.

“Garis merah untuk merespons sudah ditetapkan,” katanya, sambil menuduh pasukan Thailand berusaha “menarik kita ke dalam pertempuran” untuk menggagalkan deklarasi damai Oktober.

Di sisi Thailand, militer menuduh pasukan Kamboja menembakkan roket BM-21 ke kawasan sipil di Provinsi Buri Ram, meskipun tidak ada korban yang dilaporkan.

Al Jazeera melaporkan Perdana Menteri Anutin Charnvirakul menegaskan bahwa Thailand “tidak pernah memulai pertempuran atau invasi."

Namun, Bangkok tidak akan mentolerir pelanggaran kedaulatannya.

Kedua belah pihak juga menyatakan lebih memilih menghindari konflik terbuka, dengan Kamboja menyatakan bahwa mereka tidak membalas serangan meskipun telah diserang dua kali.

Menteri Penerangan Kamboja, Neth Pheaktra, kemudian mengatakan bahwa serangan Thailand menewaskan sedikitnya empat warga sipil Kamboja.

Ia mengatakan kematian terjadi di provinsi perbatasan Oddar Meanchey dan Preah Vihear, dan 10 lainnya juga terluka.

Warga sipil kembali menjadi korban utama. Thailand telah mengevakuasi sekitar 35.000 orang dan mengaktifkan tempat penampungan untuk lebih dari 385.000 penduduk di empat distrik perbatasan.

Otoritas provinsi Kamboja juga melaporkan warga desa yang melarikan diri ke tempat aman dan menangguhkan sekolah di Oddar Meanchey.

Kekhawatiran regional meningkat setelah Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mendesak kedua negara untuk mengedepankan “pengendalian maksimal”, menghentikan pertempuran, dan kembali ke jalur diplomasi.

“Wilayah kita tidak mampu menanggung sengketa lama yang terjerumus ke dalam siklus konfrontasi,” tulis Anwar.

Posting Komentar untuk "Jet tempur Thailand kembali bombardir Kamboja"