Jangan Remehkan DNA JUARA Chelsea! Arsenal Akan Menyesal Jika The Blues Angkat Trofi Premier League

JURNAL NGAWI - Perbincangan perebutan gelar juara Premier League semakin memanas jelang paruh musim. Chelsea yang diremehkan musim ini jadi kejutan besar yang berpotensi merengkuh gelar juara Liga Inggris 2025/2026.

Menanggapi spekulasi potensi Chelsea sebagai penantang gelar Premier League, Manajer Enzo Maresca memilih pendekatan yang sangat pragmatis, berpegangan pada kalender dan statistik. Maresca percaya bahwa Desember masih terlalu dini untuk membuat kesimpulan besar.

"Kita masih di bulan Desember. Jika, di bulan Februari atau Maret, kita masih di posisi kita sekarang, kita akan menjadi penantang gelar," kata Maresca, dikutip dari standard.co.uk.

Ia menekankan bahwa posisi tim di bulan-bulan krusial seperti Februari dan Maret adalah indikator sejati dari kemampuan sebuah tim untuk mempertahankan tekanan persaingan.

"Jika kami mampu bertahan dan berada di sana pada bulan Februari atau Maret, pasti kami akan berada di sana [di antara para pesaing]. Tapi sekarang, saya tidak tahu di mana kami akan berada di bulan Februari," tambahnya.

Chelsea memiliki kualitas untuk memenangkan pertandingan besar, tetapi harus memperbaiki conversion rate dan konsistensi mereka melawan tim yang bermain lebih defensif untuk tetap berada di posisi penantang gelar hingga musim semi.

Emmanuel Petit menyoroti kemampuan unik Chelsea untuk bangkit dan menghancurkan tim-tim papan atas, terlepas dari konsistensi mereka di liga domestik. Ia membandingkan performa Chelsea dengan perjuangan yang dialami rival mereka.

"Saya melihat Arsenal kesulitan melawan Chelsea, dan mereka kebobolan gol, bermain dengan 11 pemain lawan 10. Kalau saya lihat Chelsea dari apa yang telah mereka lakukan musim lalu, memenangkan trofi, memenangkan Piala Dunia Antarklub melawan Paris Saint-Germain. Mereka mampu menang melawan tim-tim papan atas," ujar Petit.

Pernyataan Petit ini menggarisbawahi paradoks Chelsea: sebuah tim yang tampaknya kesulitan mengalahkan lawan di papan tengah, namun bertransformasi menjadi kekuatan menakutkan saat menghadapi raksasa.***