PGRI Purworejo Nilai 5 Hari Sekolah Lebih Manusiawi untuk Siswa dan Guru - MENGGAPAI ASA

PGRI Purworejo Nilai 5 Hari Sekolah Lebih Manusiawi untuk Siswa dan Guru

PURWOREJO, menggapaiasa.com – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Purworejo menilai penerapan lima hari sekolah lebih manusiawi dan memberi dampak positif bagi tumbuh kembang siswa maupun kesejahteraan guru.

Hal ini disampaikan menanggapi wacana Pemprov Jateng yang ingin memberlakukan enam hari sekolah untuk jenjang SMA/SMK.

Ketua PGRI Purworejo, Irianto Gunawan mengatakan, salah satu manfaat terbesarnya adalah anak memiliki waktu lebih banyak untuk berkumpul dengan keluarga, sementara guru dapat menikmati hak libur yang lebih proporsional.

Ia mengatakan, sekolah tidak seharusnya menjadi satu-satunya pusat pendidikan dan pengasuhan.

Peran keluarga dan lingkungan tetap sangat penting dalam membentuk karakter siswa.

“Dengan lima hari sekolah, anak-anak punya kesempatan lebih banyak bersama keluarga. Mereka bisa lebih dekat dengan orang tua, mengenal lingkungan, dan belajar bersosialisasi di masyarakat,” ujar Irianto, Kamis (27/11/2025).

Irianto menyebut sebagian orang tua cenderung menyerahkan pengawasan anak sepenuhnya kepada guru karena kesibukan pekerjaan.

Padahal pendidikan karakter tetap harus kuat di lingkungan keluarga.

“Kalau anak terus ada di sekolah enam hari, secara tidak langsung beban pengawasan jadi sepenuhnya ke guru. Padahal, orang tua juga punya tanggung jawab besar dalam mendidik anak,” jelasnya.

Menurutnya, akhir pekan memberi ruang bagi siswa untuk melakukan aktivitas positif seperti membantu orang tua, mengikuti kegiatan keagamaan, hingga berinteraksi sosial dengan masyarakat.

“Anak-anak juga perlu tahu kehidupan sosial di sekitarnya, tahu pekerjaan orang tuanya, dan belajar bertanggung jawab di rumah. Itu bagian dari pendidikan juga,” katanya.

Lima Hari Sekolah Juga Menjaga Kesejahteraan Guru

Selain manfaat bagi siswa, Irianto menilai penerapan lima hari sekolah juga memberi kesempatan bagi guru untuk menjaga keseimbangan hidup antara pekerjaan dan keluarga.

“Kalau enam hari sekolah, guru ini kasihan, jatah liburnya sangat sedikit. Kadang siswa libur semester, guru tetap masuk sekolah,” ujarnya.

PGRI: Kaji Kebijakan dengan Pertimbangkan Dampak Sosial dan Psikologis

PGRI Purworejo berharap pemerintah daerah mempertimbangkan aspek psikologis, sosial, serta keharmonisan keluarga dalam mengkaji kebijakan lima atau enam hari sekolah, tidak hanya aspek akademik semata.

“Keseimbangan antara sekolah, keluarga, dan kehidupan sosial itu penting bagi anak maupun guru,” pungkas Irianto.

Posting Komentar untuk "PGRI Purworejo Nilai 5 Hari Sekolah Lebih Manusiawi untuk Siswa dan Guru"