OJK Catat Aset Industri Asuransi Capai Rp 1.181 Triliun pada September 2025

OTORITAS Jasa Keuangan mencatat aset industri asuransi mencapai Rp1.181,21 triliun per September 2025 atau naik 3,39 persen secara tahunan. Posisi aset ini meningkat dibandingkan Agustus 2025 yang tercatat sebesar Rp 1.170,62 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan total aset asuransi komersial tercatat sebesar Rp 958,54 triliun atautumbuh 3,91 persen year on year.

“Kinerja asuransi komersial berupa pendapatan premi pada periode Januari- September 2025 sebesar Rp 246,34 triliun atau tumbuh 0,38 persen year on year,” tutur Ogi dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan, dikutip Ahad, 9 November 2025.

Ogi merinci, nilai premi asuransi jiwa pada September 2025 tercatat sebesar Rp 132,85 triliun atau terkontraksi sebesar 2,06 persen secara tahunan. Sedangkan nilai premi asusansi umum dan asuransi tercatat sebesar Rp 113,49 triliun atau tumbuh 3,38 persen year on year. Sementara itu, klaim asuransi komersial pada September 2025 tercatat sebesar Rp 159,82 triliun atau terkontraksi 4,93 persen.

Menurut Ogi, secara umum, permodalan industri asuransi komersial masih menunjukkan kondisi yang solid. Hal ini terceminkan melalui Risk Based Capital (RBC) asuransi jiwa yang tercatat sebesar 481,94 persen. Kemudian, RBC asuransi umum dan reasuransi sebesar 326,38 persen. Angka ini lebih tinggi dari threshold sebesar 120 persen.

Sementara itu, aset asuransi nonkomersial tercatat sebesar Rp 222,67 triliun atau tumbuh sebesar 1,21 persen year on year. “Terdiri dari BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, serta program asuransi ASN, TNI, dan Polri,” kata Ogi.

Adapun nilai premi asuransi nonkomersial pada September 2025 tercatat sebesar Rp 143,67 triliun atau tumbuh 6,09 persen year on year. Sedangkan nilai klaim asuransi nonkomersial tercatat sebesar Rp 147,64 triliun atau tumbuh 6,60 persen year on year.

Posting Komentar untuk "OJK Catat Aset Industri Asuransi Capai Rp 1.181 Triliun pada September 2025"