Drama Panas di DPRD Garut, Fraksi PDIP Walk Out Usai Pandangan Ditolak, Yudha, "Hak Kami Dikebiri!”

Priangan Insider - Suasana Sidang Paripurna Masa Sidang I tahun 2025 DPRD Kabupaten Garut mendadak memanas setelah Fraksi PDI Perjuangan memutuskan melakukan walk out, Senin (17/11/2025).

Kejadian itu bukan tanpa alasan. Mereka merasa hak konstitusionalnya sebagai fraksi dipangkas secara sepihak oleh pimpinan sidang.

Ketua DPC PDI Perjuangan Garut, Yudha Puja Turnawan, menjelaskan di Ruang Fraksinya bahwa pihaknya datang ke sidang dengan penuh kesiapan. Bahkan, nota pandangan fraksi disusun hingga lewat tengah malam.

“Kami menyusun pandangan fraksi sampai subuh. Dan ketika mau dibacakan malah ditolak. Ini bukan hal sepele. Ini bentuk pengabaian dan pengerdilan hak fraksi kami,” tegas Yudha.

Menurutnya, pembacaan pandangan fraksi adalah hak resmi yang dijamin dalam mekanisme persidangan.

"Tidak ada alasan bagi pimpinan sidang untuk menghalangi proses tersebut," tukas Yudha dengan nada kecewa.

Ia menyebut keputusan pimpinan sidang yang menolak pembacaan pandangan fraksi PDIP sebagai tindakan yang tidak menghormati prosedur dan tidak mencerminkan etika kelembagaan.

“Kami merasa dikebiri. Hak fraksi itu bukan barang mainan, bukan sesuatu yang bisa di-skip begitu saja. Ketika ruang demokrasi dibatasi, walk out adalah bentuk protes paling jelas,” ungkap Yudha.

Aksi walk out tersebut sontak menjadi perhatian publik karena jarang terjadi pada sidang-sidang sebelumnya.

Sejumlah anggota fraksi lain tampak terkejut dengan keputusan PDI Perjuangan yang meninggalkan ruangan sidang sebagai bentuk penolakan atas keputusan pimpinan.

Meski begitu, Yudha menegaskan bahwa langkah ini bukan bentuk pembangkangan, melainkan upaya menjaga marwah demokrasi di DPRD Kabupaten Garut.

Ia berharap kejadian serupa tidak terulang dan pimpinan sidang dapat lebih menghargai hak-hak fraksi sebagai bagian dari sistem politik yang sehat.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak pimpinan DPRD terkait alasan penolakan tersebut.

Namun, banyak pihak menyebutkan, dinamika ini diprediksi bakal menjadi pembahasan hangat di kalangan pemerhati politik di Kabupaten Garut dalam beberapa hari ke depan. (***)