AS Desak Uni Eropa Longgarkan Regulasi Teknologi untuk Barter Tarif Baja

menggapaiasa.com, JAKARTA — Amerika Serikat mendesak Uni Eropa (UE) untuk membuat regulasi sektor teknologinya lebih seimbang sebagai imbalan atas pemangkasan tarif impor baja dan aluminium asal blok tersebut.
Dalam pertemuan di Brussels, para menteri Uni Eropa meminta Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer untuk segera mengimplementasikan kesepakatan dagang Juli lalu, termasuk pemotongan tarif AS terhadap baja UE dan penghapusan tarif bagi sejumlah komoditas seperti anggur dan minuman beralkohol.
Namun, Lutnick menegaskan bahwa UE dengan 27 negara anggota perlu terlebih dahulu meninjau ulang aturan digitalnya agar lebih seimbang.
“Begitu mereka menetapkan kerangka regulasi yang menurut kami dapat diterima dan dapat dipahami, serta menyelesaikan kasus-kasus lama yang masih menggantung, barulah kami bisa melanjutkan pembahasan soal baja dan aluminium,” ujar Lutnick usai pertemuan selama 90 menit dikutip dari Reuters, Selasa (25/11/2025).
Lutnick tidak menjelaskan perubahan spesifik apa yang diinginkan AS, namun menyebut bahwa regulasi yang lebih seimbang berpotensi menarik investasi hingga US$1 triliun ke Uni Eropa.
Pemerintahan Trump secara konsisten mengkritik aturan digital UE yang membatasi dominasi raksasa teknologi dan mewajibkan platform online besar untuk menangani konten berbahaya, dengan alasan aturan tersebut tidak adil dan menyasar perusahaan teknologi asal AS.
Komisi Eropa berulang kali menegaskan bahwa mengatur sektor digital adalah hak kedaulatan UE, dan mencontohkan langkah-langkah yang juga dikenakan kepada perusahaan non-AS.
Komisioner Perdagangan Eropa Maros Sefcovic menekankan bahwa regulasi teknologi UE tidak bersifat diskriminatif.
“Aturan tersebut tidak ditujukan untuk perusahaan AS. Namun kami tahu ini menjadi salah satu isu yang ingin dibahas AS. Kami siap menjawab, sebagaimana AS juga siap merespons pertanyaan dari kami,” ujarnya.
Dalam kesepakatan akhir Juli, AS menetapkan tarif 15% atas sebagian besar barang asal UE, sementara Uni Eropa setuju menghapus sejumlah bea masuk untuk produk impor dari AS.
Namun, implementasi penuh kesepakatan ini masih menunggu persetujuan Parlemen Eropa dan pemerintah negara anggota, yang diperkirakan baru terjadi pada Maret atau April. Hal ini, menurut diplomat Uni Eropa, membuat Washington semakin frustrasi.
Sementara itu, UE menyoroti sejumlah komitmen yang ingin segera direalisasikan, terutama terkait tarif baja dan aluminium. AS saat ini mengenakan tarif 50% atas logam tersebut, dan sejak pertengahan Agustus juga menerapkan tarif pada kandungan logam dalam 407 produk turunan, termasuk sepeda motor dan lemari es. Jumlah produk turunan yang terkena tarif bisa bertambah bulan depan.
Diplomat UE menilai kebijakan tersebut, ditambah potensi tarif baru terhadap truk, mineral kritis, pesawat, dan turbin angin, berisiko melemahkan kesepakatan Juli.
UE juga ingin lebih banyak produknya kembali dikenakan tarif rendah seperti sebelum era Trump. Daftar permintaan itu mencakup anggur dan minuman beralkohol, zaitun, pasta, perangkat medis, dan produk bioteknologi.
Greer menegaskan bahwa UE perlu terlebih dahulu mencabut tarif terhadap impor AS sebelum pembahasan tambahan dapat dimulai.
UE juga menyatakan siap membahas potensi kerja sama regulasi, pembelian energi AS oleh negara anggota yang mencapai US$200 miliar tahun ini, serta upaya bersama memperkuat keamanan ekonomi, khususnya dalam merespons pembatasan ekspor tanah jarang dan chip oleh China.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. menggapaiasa.comtidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Posting Komentar untuk "AS Desak Uni Eropa Longgarkan Regulasi Teknologi untuk Barter Tarif Baja"
Posting Komentar