Bagaimana Sikap Seorang Bystander Dapat Memengaruhi Situasi Bullying?

menggapaiasa.com - Bagaimana sikap seorang bystander dapat memengaruhi situasi bullying?
Itu adalah salah satu soal yang akan ada pada pelatihan PINTAR Kemenag tentang Pesantren Anti-Bullying 3.5 Dampak Perilaku Bullying terhadap Kesehatan Jiwa.
Program Pelatihan Pesantren Anti-Bullying yang dilaksanakan secara daring melalui platform MOOC Kementerian Agama memiliki tujuan utama untuk memperkuat pemahaman serta meningkatkan keterampilan dalam pencegahan dan penanganan kasus perundungan di lingkungan pendidikan berbasis pesantren.
Melalui pembelajaran tentang materi Kunci Jawaban 3.5 Dampak Perilaku Bullying terhadap Kesehatan Jiwa dalam Pelatihan Pesantren Anti-Bullying PINTAR Kemenag, para peserta diharapkan mampu berperan aktif sebagai pelindung dan penggerak utama dalam menjaga kesehatan mental para santri.
Dengan demikian, program ini diharapkan dapat mendorong terciptanya suasana belajar yang aman, damai, dan terbebas dari segala bentuk kekerasan di lingkungan pesantren.
Soal
Bagaimana sikap seorang bystander dapat memengaruhi situasi bullying?
A Mendukung pelaku akan mengurangi insiden bullying di masa depan
B Melaporkan kejadian kepada otoritas yang berwenang dapat membantu menghentikan bullying
C Membiarkan bullying terjadi tanpa intervensi memperkuat perilaku pelaku
D Mengabaikan situasi akan menghentikan bullying secara otomatis
Jawaban
B Melaporkan kejadian kepada otoritas yang berwenang dapat membantu menghentikan bullying
Penjelasan
Peran seorang bystander atau saksi dalam situasi bullying memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan dan penyelesaian kejadian tersebut.
Ketika seseorang menyaksikan tindakan perundungan dan memilih untuk melaporkan kejadian itu kepada pihak berwenang seperti guru, konselor, atau orang tua, maka ia telah berkontribusi dalam menghentikan siklus kekerasan sosial yang terjadi.
Tindakan melapor bukan sekadar bentuk keberanian, tetapi juga wujud empati dan tanggung jawab moral terhadap korban yang mungkin merasa takut, tertekan, atau tidak berdaya.
Sebaliknya, jika seorang bystander memilih diam, membiarkan, atau bahkan mendukung pelaku, hal itu justru memperkuat perilaku perundungan dan memberi kesan bahwa tindakan tersebut dapat diterima secara sosial.
Dalam konteks pendidikan dan lingkungan sosial yang sehat, setiap individu memiliki kewajiban untuk menciptakan rasa aman dan saling menghormati.
Oleh karena itu, sikap aktif melaporkan atau memberikan dukungan kepada korban adalah langkah konkret yang mampu mendorong perubahan positif, menumbuhkan empati, dan membangun budaya anti-bullying di lingkungan sekolah maupun masyarakat luas.***
Posting Komentar untuk "Bagaimana Sikap Seorang Bystander Dapat Memengaruhi Situasi Bullying?"
Posting Komentar