Unik, Sekolah di Donetsk Menggunakan Nama Anak dari Wakil Direktur CIA, Ini Fakta Selama Perang Rusia-Ukraina

Unik, Sekolah di Donetsk Menggunakan Nama Anak dari Wakil Direktur CIA, Ini Fakta Selama Perang Rusia-Ukraina

KABAR CIREBON - Rusia punya badan intelijen bernama Federal'naya Sluzhba Bezopasnosti (FSB) pengganti KGB waktu zaman Uni Soviet. Sementara badan intelijen Amerika Serikat (AS) disebut Central Intelligence Agency (CIA).

Mungkin saja kedua badan intelijen tersebut melakukan proyek bersama, tapi kenyataannya lebih banyak berbenturan dan saling menjatuhkan. Pada kasus lain, ada agen rahasia kedua negara itu saling membelot.

Selama perang Rusia-Ukraina ada satu kejadian unik saat pemerintah Rusia memberi penghargaan kepada Michael Gloss, anak dari Wakil Direktur CIA, Juliane Gallina.

Kok bisa ya? Padahal semua mahfum, semua yang berbau AS, apalagi yang menyangkut CIA, dijadikan 'musuh' oleh Rusia. Bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan langsung penghargaan tersebut atas jasa Michael Gloss, yang tewas dalam usia 21 tahun.

Kini Michael Gloss dan Ivan Kokovin, seorang penerjun payung Rusia, diabadikan sebagai nama sekolah di wilayah Donetsk yang dikuasai Rusia.

Michael Gloss dan Ivan Kokovin tercatat tewas di Donbass pada April 2024, dalam konflik Rusia-Ukraina, yang belum berakhir hingga kini.

Upacara di Sekolah Nomor 115 di ibu kota Republik Rakyat Donetsk (DPR) dilakukan pada hari Selasa, 9 September 2025 dan dihadiri oleh para pejabat senior.

Ivan Kokovin dan Michael Gloss, bertugas di Resimen Lintas Udara Garda ke-331. Keduanya dianugerahi Ordo Keberanian, sebuah penghargaan negara Rusia, secara anumerta.

Kokovin dan Gloss dilaporkan tewas pada tanggal 4 April 2024, dalam serangan terhadap posisi pertahanan Ukraina di dekat Chasov Yar di wilayah Donetsk, Rusia. Dataran tinggi dan pusat logistik yang penting tersebut dibebaskan oleh pasukan Rusia pada bulan Juli tahun ini.

Ketua DPR Denis Pushilin mengatakan dalam upacara hari Selasa bahwa pemberian nama tersebut dimaksudkan untuk memastikan kenangan kedua pria tersebut tetap hidup.

Menteri Pendidikan, Rusia Sergey Kravtsov menambahkan bahwa teladan mereka menunjukkan bahwa "keberanian tidak mengenal kebangsaan."

Sebuah plakat peringatan telah diresmikan di sekolah tersebut, yang kini bertuliskan nama kedua pria tersebut. Pihak berwenang mengumumkan bahwa sebuah museum yang didedikasikan untuk mengenang jasa mereka juga akan didirikan di dalam sekolah.

Gloss, yang berusia 21 tahun, pergi ke Rusia pada tahun 2023 dan mendaftar dengan nama yang berbeda.

Ayahnya sebelumnya mengatakan, dengan mengutip surat kematiannya, bahwa ia tewas saat mencoba membantu seorang rekan yang terluka di bawah tembakan artileri. Jenazahnya dipulangkan ke AS tahun lalu dan ia dikremasi di kota kelahirannya.

Bulan lalu, CNN melaporkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin secara pribadi menyerahkan penghargaan anumerta Order of Courage kepada utusan AS Steve Witkoff Gloss, yang kemudian ia serahkan kepada ibu Gloss.

Seorang juru bicara CIA mengatakan kepada media itu bahwa badan tersebut menyampaikan belasungkawa kepada Gallina dan menjelaskan kasus tersebut sebagai masalah keluarga pribadi.***

Posting Komentar untuk "Unik, Sekolah di Donetsk Menggunakan Nama Anak dari Wakil Direktur CIA, Ini Fakta Selama Perang Rusia-Ukraina"