Sejumlah SPBU Tidak Beroperasi, Drone Ukraina Hancurkan Kilang Minyak Rusia, Pasukan Putin Rebut Tiga Desa

KABAR CIREBON - Saling klaim kemenangan dilakukan Rusia dan Ukraina, setelah terjadi bentrokan militer sejak 24 Februari 2022. Sementara korban jiwa terus berjatuhan, baik di pihak Rusia maupun Ukraina.
Laporan terakhir, Ukraina merayakan kemenangan setelah menghancurkan sejumlah kilang minyak Rusia dengan menggunakan drone jarak jauh.
Kerusakan infrastruktur energi Rusia diperkirakan mengguncang perekonomian karena berdampak pada terhambatnya ekspor bahan bakar minyak (BBM).
Pada saat yang sama, pasukan Vladimir Putin justru merebut Desa Sosnovka dan Novonikolayevka di Dnipropetrovsk dan Olhivske/Olgovskoye di Zaporizhia.
Kemenangan Rusia di wilayah tersebut berbuntut dengan pemecatan para perwira Ukraina. Panglima Tertinggi Ukraina Oleksandr Syrskii memecat dua perwira yang bertanggung jawab atas Korps Angkatan Darat ke-17 dan ke-20, yang bermarkas di dua wilayah tersebut.
"Pasukan Rusia menderita kerugian signifikan di Kupiansk dan Dobropillia, dua titik terpanas di sepanjang garis depan," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada hari Minggu.
Menurut Volodymyr Zelensky, pasukan Ukraina bergerak maju menuju perbatasan Rusia di Sumy di Ukraina utara. Sementara drone terus dikerahkan untuk menghancurkan pusat-pusat kilang minyak.
Ukraina telah meluncurkan strategi bercabang dua tahun ini untuk memutus pasokan bahan bakar bagi perekonomian dan militer Rusia serta mematikan pendapatan Rusia dari ekspor energi.
"Sanksi yang paling efektif – yang paling cepat berhasil – adalah kebakaran di kilang minyak Rusia, terminalnya, dan depot minyaknya," kata Zelensky dalam pidato malamnya kepada rakyat Ukraina pada hari Minggu.
"Perang Rusia pada dasarnya merupakan fungsi dari minyak, gas, dan semua sumber daya energi lainnya," ujarnya.
Hari itu, Ukraina melumpuhkan kilang minyak terbesar kedua Rusia ketika pesawat nirawaknya menyerang unit pemrosesan yang mencakup 40 persen kapasitas pabrik.
Otoritas Rusia mengatakan mereka menembak jatuh 361 pesawat nirawak, yang menunjukkan adanya banyak target lain juga.
Sumber industri mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa kilang Kirishinefteorgsintez, yang terletak di kota Kirishi di barat laut, akan meningkatkan produksi di unit-unit lain.
Meskipun demikian, kilang tersebut hanya dapat beroperasi dengan tiga perempat kapasitasnya. Tahun lalu, kilang tersebut memproduksi 7,1 juta ton solar dan 6,1 juta ton bahan bakar minyak untuk kapal.
Dua hari setelah serangan di Kirishi, militer Ukraina melaporkan serangan juga terjadi di kilang minyak Saratov, yang memasok militer Rusia. Terdapat semakin banyak bukti bahwa strategi pertama Ukraina berhasil.
Surat kabar pemerintah Rusia Izvestiya melaporkan minggu lalu bahwa kekurangan bahan bakar telah menyebar ke 10 republik dan wilayah Rusia, termasuk wilayah tengah Ryazan, Nizhny Novgorod, Saratov dan Rostov serta Krimea yang diduduki.
Laporan Izvestiya didasarkan pada wawancara dengan Serikat Bahan Bakar Independen Rusia, sebuah asosiasi pemilik SPBU, yang menyatakan bahwa banyak SPBU tidak menerima pasokan selama beberapa minggu dan terpaksa tutup.
Para gubernur daerah juga baru-baru ini mengonfirmasi adanya kekurangan bahan bakar.
Ukraina telah menyerang setidaknya 10 kilang utama Rusia tahun ini, dan komandan Pasukan Sistem Nirawaknya memperkirakan Rusia telah kehilangan seperlima kapasitas kilangnya.***
Posting Komentar untuk "Sejumlah SPBU Tidak Beroperasi, Drone Ukraina Hancurkan Kilang Minyak Rusia, Pasukan Putin Rebut Tiga Desa"
Posting Komentar