'Sampai Titik Terakhirmu' Hadir di Layar Lebar, Angkat Kisah Nyata Perjuangan Cinta dan Penyakit

menggapaiasa.com – Layar bioskop Indonesia akan kedatangan sebuah drama inspiratif berjudul Sampai Titik Terakhirmu, garapan Lyto Pictures, yang resmi dijadwalkan tayang mulai 13 November 2025.

Film ini terinspirasi dari kisah nyata perjalanan hidup Shella Selpi Lizah, seorang perempuan yang berjuang melawan kanker ovarium, namun tetap memelihara cinta dan semangat hidup bersama sang kekasih, Albi Dwizky.

Produser Andi Suryanto menyebut film ini tak sekadar menghadirkan drama percintaan, tetapi juga kisah ketabahan manusia dalam menghadapi ujian besar. “Kekuatan cerita ini ada pada keberanian Shella untuk terus berjuang, sekaligus cinta Albi yang tak pernah surut,” ungkapnya dalam siaran pers, Senin (15/9).

Marcella Daryanani yang juga bertindak sebagai produser menambahkan, aktris muda Mawar de Jongh akan memerankan sosok Shella, sementara Arbani Yasiz dipercaya menjadi Albi. Sutradara Dinna Jasanti, yang sebelumnya dikenal lewat My Annoying Brother, mengarahkan film ini dengan naskah karya Evelyn Afnilia (Komang).

Kisah cinta Shella dan Albi sendiri telah lebih dulu menyita perhatian publik sejak perjalanan mereka dibagikan di media sosial, mengumpulkan lebih dari 300 juta tayangan. Dari pertemuan virtual pada Juli 2021 hingga janji suci pernikahan pada Agustus 2024, perjalanan mereka kini diabadikan dalam layar lebar.

Tak hanya romansa, film ini juga menggambarkan peran keluarga yang setia mendampingi perjuangan Shella. Unique Priscilla dan Kiki Narendra hadir sebagai orang tua Shella, ditemani Yasamin Jasem serta Shakeel Fauzi Aisy yang berperan sebagai saudara.

Deretan aktor lain yang memperkaya cerita antara lain Onadio Leonardo, Tika Panggabean, Siti Fauziah, TJ Ruth, Vonny Felicia, Verina Ardiyanti, Alfie Alfandy, Dana Wardhana, hingga Ricky Cemor.

Menambah kedalaman emosi, Nadhif Basalamah dipercaya membawakan lagu tema Bergema Sampai Selamanya yang sudah ditampilkan dalam cuplikan film.

“Sampai Titik Terakhirmu” bukan sekadar tontonan romantis, melainkan potret nyata bahwa cinta sejati dapat menjadi kekuatan terbesar dalam menghadapi sakit dan keterbatasan.***