Qatar dan Iran Serukan Tanggapan Terpadu atas Serangan Israel ke Doha - MENGGAPAI ASA

Qatar dan Iran Serukan Tanggapan Terpadu atas Serangan Israel ke Doha

menggapaiasa.com.CO.ID,DOHA – Serangan Israel ke Doha dalam upaya membunuh pimpinan Hamas mendapat kecaman luas dari berbagai negara. Qatar mendesak persatuan negara-negara Timur Tengah untuk “mengendalikan Israel”.

Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani telah berbicara kepada wartawan tentang serangan Israel di Doha dan implikasinya terhadap wilayah tersebut. Sheikh Mohammed menegaskan bahwa serangan Israel “tidak boleh diabaikan”, dan mengatakan bahwa Qatar memobilisasi semua jalan untuk menanggapi serangan tersebut selain pernyataan dan kecaman, termasuk dengan membentuk tim hukum untuk meminta pertanggungjawaban Israel.

Meski mengutuk keras serangan tersebut, yang ia sebut sebagai “terorisme negara”, perdana menteri Qatar ini menyimpan sebagian besar kemarahannya terhadap Netanyahu, dan menuduh perdana menteri Israel merusak stabilitas regional demi mengejar “khayalan narsistik” dan keuntungan pribadi. Dia juga menuduh pemimpin Israel merusak semua upaya perdamaian.

Perdana Menteri Qatar meminta negara-negara di Timur Tengah harus bersatu untuk mengendalikan Israel. “Hari ini, kita telah mencapai titik balik dimana ada respon dari seluruh kawasan terhadap tindakan biadab tersebut,” katanya.

Ditanya tentang diplomasi Qatar untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza, Sheikh Mohammed menekankan bahwa Doha akan terus melakukan semua yang bisa dilakukan untuk mengakhiri perang, menunjukkan bahwa negara Teluk tersebut tidak melepaskan perannya sebagai mediator. 

Namun, katanya, serangan Israel kemungkinan besar telah menggagalkan putaran negosiasi proposal Trump ini. “Kalau bicara soal perundingan saat ini, saya kira tidak ada sesuatu yang valid saat ini setelah kita melihat serangan seperti itu,” katanya.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi berbicara dalam konferensi pers di markas besar PBB, Rabu, 25 September 2024, - (AP Photo/Frank Franklin II)

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi bereaksi terhadap serangan di Qatar, dengan mengatakan “satu-satunya cara untuk secara tegas mengatasi kecerobohan rezim Israel adalah dengan bertindak secara serempak oleh dunia Muslim.”

“Iran siap memperdalam kerja sama demi kepentingan menghadapi ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional,” kata Menteri Luar Negeri Iran pada X. Iran terlibat konflik 12 hari dengan Israel pada bulan Juni. Hubungan Teheran dengan negara-negara Teluk tegang karena persaingan geopolitik dan perbedaan ideologi.

Emir Kuwait Sheikh Meshaal al-Ahmad al-Jaber al-Sabah, Presiden UEA Mohammed bin Zayed Al Nahyan dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengutuk serangan Israel di Doha dalam percakapan telepon terpisah dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, kata Amiri Diwan.

Bin Zayed menyebut serangan Israel sebagai “tindakan kriminal dan pelanggaran mencolok terhadap semua hukum dan norma internasional, serta ancaman terhadap keamanan Negara Qatar dan negara-negara di kawasan”, menurut pernyataan Diwan. Para pemimpin Saudi dan Kuwait juga mengecam serangan tersebut.

 

Militer Israel mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa Angkatan Udara menyerang para pemimpin Hamas dalam sebuah operasi gabungan oleh tentara dan Badan Keamanan Internal (Shin Bet), Selasa (9/9/2025).

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan operasi terhadap pemimpin senior Hamas sepenuhnya independen, diprakarsai dan dilakukan oleh Israel dan untuk itu Israel bertanggung jawab penuh.

Sumber-sumber media Israel melaporkan bahwa sasaran utama adalah pimpinan Hamas Khalil al-Haya dan Zaher Jabarin. Sedangkan Channel 12 Israel Melaporkan Khaled Meshaal juga menjadi incaran.

Kelompok Hamas mengumumkan, Israel gagal membunuh jajaran pimpinannya dalam serangan di Doha. Dalam pernyataan resmi pertamanya setelah serangan itu, Hamas mengatakan serangan Israel bertujuan untuk menggagalkan gencatan senjata dan perundingan pertukaran tahanan.

Bangunan rusak akibat serangan Israel di Doha, Qatar, 9 September 2025. - (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Kelompok tersebut juga mengkonfirmasi bahwa para pemimpin utamanya selamat dari upaya pembunuhan tersebut sementara enam orang lainnya, termasuk putra kepala biro politik Hamas Khalil al-Hayya dan salah satu pembantunya, serta seorang perwira Qatar, syahid.

“Kami mengkonfirmasi kegagalan musuh dalam membunuh saudara-saudara kami dalam delegasi perundingan,” bunyi pernyataan Hamas. Pernyataan itu terkait serangan Israel ke gedung perumahan yang didiami para pimpinan Hamas pada Selasa.

Sementara yang syahid menurut mereka adalah Jihad Labad (Abu Bilal), direktur kantor Khalil al-Hayya; Hammam al-Hayya (Abu Yahya), putra Khalil al-Hayya; serta Abdullah Abdul Wahid dan Moamen Hassouna, keduanya rekan Khalil. Gerakan tersebut juga menyatakan berduka atas gugurnya Kopral Badr Saad Mohammed Al-Humaidi, anggota Pasukan Keamanan Dalam Negeri Qatar (Lekhwiya).

“Upaya pengkhianatan pendudukan Zionis untuk membunuh delegasi perundingan Hamas di ibu kota Qatar, Doha, saat ini adalah kejahatan keji, agresi terang-terangan, dan pelanggaran mencolok terhadap semua norma dan hukum internasional.”

Posting Komentar untuk "Qatar dan Iran Serukan Tanggapan Terpadu atas Serangan Israel ke Doha"