Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.292,Ukraina Tangkis 700-an Drone Rusia di Kyiv

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.292,Ukraina Tangkis 700-an Drone Rusia di Kyiv

menggapaiasa.comPerang Rusia dan Ukraina memasuki hari ke-1.292 pada Minggu (7/9/2025), memperpanjang perang sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Menurut laporan militer Ukraina di medan perang, Rusia melancarkan serangan pesawat tak berawak terbesarnya terhadap Ukraina pada Sabtu (6/9/2025) malam, membakar kantor pusat pemerintah utama di Kyiv dan menyebabkan beberapa orang tewas dan terluka.

Angkatan Udara Ukraina mengatakan dalam sebuah posting Telegram pada Minggu pagi bahwa Rusia meluncurkan 805 pesawat tak berawak dan 13 rudal ke wilayah Ukraina tadi malam, jumlah terbesar sejak awal perang.

Sementara itu, kepala administrasi militer ibu kota Ukraina, Timur Tkachenko, mengatakan bahwa kebakaran terjadi di atap gedung pemerintah di distrik Pechersky, Kyiv.

Kepulan asap terlihat mengepul dari gedung, tetapi belum jelas apakah ini disebabkan oleh hantaman langsung.

"Untuk pertama kalinya sejak awal perang, Rusia telah merusak gedung pemerintahan di Kyiv. Ini adalah eskalasi yang berbahaya," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha.

"Rusia sedang meningkatkan terorismenya terhadap kami, dan ini membutuhkan tanggapan tegas dari sekutu kami," tambahnya.

Perang Rusia–Ukraina yang pecah pada 24 Februari 2022 berakar dari ketegangan panjang sejak bubarnya Uni Soviet pada 1991.

Setelah Ukraina merdeka, hubungan kedua negara kerap diwarnai tarik ulur, terutama terkait wilayah, identitas nasional, dan orientasi politik luar negeri.

Ketegangan semakin meningkat setelah Revolusi Maidan 2014, yang menggulingkan presiden pro-Rusia Viktor Yanukovych dan membuka jalan bagi pemerintahan yang lebih pro-Barat di Kyiv.

Tak lama setelah itu, Rusia mencaplok Krimea dan mendukung kelompok separatis bersenjata di wilayah Donetsk dan Luhansk, sehingga memicu konflik bersenjata di Donbas yang berlangsung hingga bertahun-tahun.

Dalam pidato saat melancarkan invasi penuh pada Februari 2022, Presiden Vladimir Putin menyebut tujuan "operasi militer khusus" adalah melemahkan kekuatan militer Ukraina yang dianggap mengancam keamanan Rusia.

Ia juga menuding adanya pengaruh "neo-Nazi" dalam pemerintahan Ukraina serta mengklaim Moskow perlu melindungi warga beretnis Rusia di Donetsk dan Luhansk.

Selain itu, Kremlin menolak keras rencana Ukraina bergabung dengan NATO.

Rusia menilai kehadiran aliansi militer Barat di perbatasannya merupakan ancaman langsung bagi kepentingan strategis dan keamanannya, dikutip dari EBSCO.

Ukraina Menangkis Ratusan Serangan Rusia

Sementara itu, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan bahwa militernya berhasil menangkis ratusan drone dan rudal Rusia yang diluncurkan ke Kyiv.

Secara total, 823 target musuh terdeteksi dan terlacak, menurut laporan militer Ukraina.

"Secara khusus, Federasi Rusia meluncurkan 810 UAV serang Shahed dan drone simulator berbagai jenis, 9 rudal jelajah Iskander-K, dan 4 rudal balistik Iskander-M/KN-23 ke Ukraina," bunyi laporan tersebut.

Tercatat bahwa serangan udara lainnya berhasil ditangkis oleh pasukan penerbangan, pasukan rudal antipesawat, unit peperangan elektronik dan sistem tak berawak, serta kelompok tembakan bergerak dari Pasukan Pertahanan Ukraina.

"Menurut data awal, hingga pukul 09.30, sistem pertahanan udara telah menembak jatuh/menekan 751 target udara: 747 UAV Shahed musuh dan drone simulator berbagai jenis, serta 4 rudal jelajah Iskander-K," lanjut laporan tersebut pada hari Minggu.

Akibat serangan Rusia ini, tercatat 9 rudal dan 54 UAV serang menghantam 33 lokasi, serta pesawat jatuh (fragmen) di 8 lokasi, lapor Suspilne.

Zelensky: Kami akan Balas Serangan Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berjanji untuk terus membalas serangan Rusia terhadap fasilitas energi negaranya meskipun mendapat kritik dari negara-negara tetangga dan pelanggan minyak Moskow, Slovakia, dan Hongaria. 

Pengiriman minyak ke kedua negara telah terganggu dalam beberapa pekan terakhir akibat serangan Kyiv terhadap pipa Druzhba, yang membentang dari Rusia melalui Ukraina sebelum mencapai Slovakia. 

"Ukraina menanggapi serangan Rusia terhadap fasilitas energi kami, dan akan terus melakukannya," kata Volodymyr Zelensky dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, yang berbincang dengannya di kota Uzhhorod, Ukraina.

Zelensky mendesak Fico untuk memutus pasokan minyak dari Rusia, seperti diberitakan The Guardian.

PM Slovakia Sebut Perang Rusia-Ukraina Segera Berakhir

Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, mengatakan ia melihat perang antara Rusia dan Ukraina akan segera berakhir.

Meski ia meyakini hal tersebut, Robert Fico mengakui ia dan Zelensky memiliki pendapat berbeda mengenai hal itu. 

PM Slovakia, yang bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di China awal pekan ini, juga mengatakan ia dapat memperkirakan normalisasi hubungan dengan Moskow. 

"Kami hanya mengatakan sebelumnya apa saja kemungkinannya, di mana kami akan mulai berunding lagi, tugas apa yang akan kami lakukan bersama," katanya.

Ukraina Sambut Tawaran 'Pasukan Keamanan' Negara Eropa

Zelensky menyambut baik usulan negara-negara Eropa yang ingin mengirim pasukan perdamaian sebagai bagian dari jaminan keamanan setelah Rusia dan Ukraina mengakhiri perang.

Ia mengatakan ribuan pasukan dapat dikerahkan ke Ukraina berdasarkan jaminan keamanan yang diusulkan oleh sekutu-sekutunya. 

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan pada hari Kamis (4/9/2025), setidaknya 26 negara telah berjanji untuk memberikan jaminan keamanan pascaperang kepada Ukraina, termasuk pasukan internasional di darat, laut, dan udara.

Beberapa negara akan memberikan jaminan sambil tetap berada di luar Ukraina, misalnya dengan membantu melatih dan memperlengkapi pasukan Kyiv. 

"Penting bagi kita untuk membahas semua ini ... jumlahnya pasti akan mencapai ribuan, bukan hanya beberapa," kata Zelensky pada Jumat (5/9/2025) setelah bertemu dengan presiden Dewan Eropa, António Costa, di Uzhhorod.

Putin: Pasukan Negara Barat adalah Target Sah

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pasukan Barat mana pun yang ditempatkan di Ukraina akan menjadi target sah untuk serangan Rusia. 

Pada hari Jumat, Putin mengatakan jaminan apa pun yang melibatkan pasukan darat akan melanggar keberatan lama Moskow terhadap pasukan NATO di Ukraina. 

"Oleh karena itu, jika beberapa pasukan muncul di sana, terutama sekarang, selama operasi militer, kami berasumsi bahwa mereka akan menjadi target penghancuran yang sah," ujar Presiden Rusia dalam sebuah forum ekonomi di Vladivostok.

Kanada Siap Tambah Sanksi untuk Rusia

Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, mengatakan sekutu Ukraina sedang mempersiapkan serangkaian sanksi baru terhadap Rusia sebagai bagian dari kampanye untuk menekan Putin agar mengakhiri perang. 

"Tuan Putin adalah penyebab perang ini. Dialah alasan pembunuhan itu – dia tidak akan mendikte syarat-syarat perdamaian," ujar Mark Carney dalam konferensi pers pada hari Jumat.

(menggapaiasa.com/Yunita Rahmayanti)

Posting Komentar untuk "Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.292,Ukraina Tangkis 700-an Drone Rusia di Kyiv"