Komunitas Bagong Mogok Tebar Kebaikan di Majalengka dan Cianjur Saat Peringatan Maulid Nabi 2025

KABAR MAJALENGKA – Komunitas sosial Bagong Mogok, yang didirikan Brigjen Pol H Asep Guntur Rahayu, kembali menebar kebaikan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M.

Kegiatan yang meliputi santunan anak yatim, pembagian sembako, dan tausyiah keagamaan ini, digelar secara serentak di Majalengka, Cianjur, dan sejumlah wilayah lain di Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, dan Provinsi Riau.

Kegiatan di Majalengka dan Cianjur sendiri dihadiri ratusan penerima manfaat. Tak hanya menyalurkan bantuan material, acara ini pun sekaligus menjadi momentum memperkuat nilai kebersamaan, kepedulian sosial, dan gotong royong yang menjadi ciri khas dari komunitas Bagong Mogok.

Filosofi Satekah Polah Ngabela Nu Susah

Brigjen Pol Asep Guntur Rahayu selaku Founder Bagong Mogok yang kini menjabat Direktur Penyidikan KPK dan Plh Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK. Ia menekankan, bahwa semangat berbagi merupakan bagian dari identitas bangsa dan bagian kultur orang sunda, silih asih, silih asuh dan silih asah dan silih mikanyaah.

"Kudu Satekah Polah Ngabela Nu Susah, itu berarti segala daya dan upaya kita lakukan, untuk membantu masyarakat yang kesusahan, membutuhkan. Filosofi ini mengingatkan kita bahwa kebersamaan dan gotong royong merupakan inti dari kehidupan bermasyarakat," ujar Asep saat ditemui, Minggu (14/9/2025).

Dia menambahkan, momentum Maulid Nabi menjadi sangat tepat untuk merefleksikan ajaran Rasulullah SAW dalam menolong sesama, meneguhkan kasih sayang, dan memperkokoh ukhuwah.

Santunan dan Tausyiah

Ketua Umum Bagong Mogok, AKBP Hilman Muslim menambahkan, bahwa kegiatan ini bukan sekadar acara tahunan, melainkan sarana menyalurkan amanah sosial secara nyata. "Kami ingin memastikan setiap gerakan Bagong Mogok punya dampak langsung, bukan hanya simbolik. Ini bagian dari tanggung jawab moral kami,"

Senada dengan itu, Gopar Hendra Gunawan Wakil Ketua Umum Bagong Mogok yang juga anggota DPRD Fraksi PKB Cianjur. Dia menuturkan, bahwa kegiatan sosial di Majalengka dan Cianjur, menunjukkan energi gotong royong masih hidup di tengah masyarakat.

Dukungan dari semua pihak, baik anggota hingga masyarakat luas akan membuat gerakan ini terus berjalan. Menurut Mang Gopar biasa disapa, Bagong Mogok tak hanya berperan sebagai wadah filantropi, tapi sebagai gerakan kebudayaan yang menekankan nilai luhur bangsa, gotong royong, kepedulian, dan kebersamaan.

Majalengka untuk Indonesia

Sementara itu, Ketua Bagong Mogok Majalengka, Lifda Sugilar menambahkan, cita-cita komunitas sejak awal berdiri untuk membangkitkan kembali nilai kemanusiaan dan pentingnya gotong royong. Maka dari itu, dimulai dari Majalengka untuk Indonesia, dirinya ingin terus berbuat baik dan menjadi inspirasi bagi komunitas maupun daerah lainnya.

Menurutnya, selain kegiatan santunan dan tausyiah, Bagong Mogok telah aktif melakukan berbagai program sosial dan pembangunan, baik membangun masjid, musala, sekolah, madrasah, rutilahu, maupun menyalurkan sembako di berbagai daerah.

Mulai dari Jawa Tengah hingga Riau. Kegiatan ini pula menjadi bukti bahwa komunitas Bagong Mogok menjadi motor penggerak nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas di tengah masyarakat.

"Kami dari Bagong Mogok ingin membuktikan bahwa gotong royong dan kepedulian sosial tak hanya teori, tapi harus nyata melalui aksi secara konsisten, dan kegiatanya itu menyentuh segenap lapisan masyarakat,"pungkasnya.***