Kecaman Timur Tengah Menggema Usai Serangan Israel ke Doha, Qatar

menggapaiasa.com - Serangan Israel ke ibu kota Qatar, Doha, pada Selasa (9/9), yang menargetkan pimpinan Hamas, memicu gelombang kecaman keras dari negara-negara Timur Tengah.
Aksi ini bukan hanya dipandang sebagai serangan militer, tetapi juga dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan sebuah negara Arab yang selama ini berperan penting sebagai mediator perdamaian.
Qatar sendiri bereaksi cepat melalui Kementerian Luar Negeri dengan menyebut serangan itu sebagai tindakan pengecut sekaligus pelanggaran nyata terhadap kedaulatan negara.
Serangan ini menandai pertama kalinya Israel melancarkan operasi militer langsung di wilayah Qatar, yang dikenal sebagai tuan rumah pangkalan militer terbesar Amerika Serikat di kawasan, Al Udeid Air Base, sekaligus fasilitator utama perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Respons Keras dari Negara-Negara Arab
Gelombang solidaritas dari kawasan Arab langsung mengemuka. Arab Saudi mengecam keras serangan tersebut dengan menegaskan “solidaritas penuh” bagi Qatar serta memperingatkan konsekuensi serius jika Israel terus melanggar hukum internasional.
Turki menyebut serangan itu sebagai bukti bahwa Israel tidak memiliki niat untuk mencapai perdamaian. “Penargetan delegasi Hamas saat pembicaraan gencatan senjata berlangsung membuktikan Israel ingin melanjutkan perang, bukan mengakhirinya,” tegas Kementerian Luar Negeri Turki.
Dari Teluk, Uni Emirat Arab melalui penasihat diplomatik Presiden, Anwar Gargash, menegaskan keamanan negara-negara Teluk “tak terpisahkan” dan menyatakan berdiri penuh bersama Qatar.
Nada serupa datang dari Kuwait yang menyebut aksi Israel sebagai agresi brutal, serta Yordania yang memperingatkan serangan ini bisa memicu eskalasi berbahaya dan mengancam stabilitas regional.
Iran dan Irak Ikut juga ikut mengecam. Melansir Al-Jazeera, Iran menilai serangan di Doha sebagai tindakan kriminal berbahaya dan pelanggaran nyata terhadap aturan internasional.
Sedangkan Irak menganggap serangan itu sebagai 'tindakan pengecut' serta menegaskan dukungan penuh kepada Qatar menghadapi setiap bentuk agresi.
Dari pihak Palestina, sejumlah pejabat menilai serangan ini sebagai penghinaan terhadap Qatar yang selama ini menjadi mediator perdamaian.
Hussein al-Sheikh, Wakil Ketua Komite Eksekutif PLO, menyebutnya sebagai 'serangan tercela terhadap negara saudara Qatar'. Sementara otoritas media Gaza menyebut Israel telah melakukan 'pembunuhan politik di jantung ibu kota negara mediator'.
Serangan ini bukan hanya mengguncang Qatar, tetapi juga mengubah dinamika politik kawasan. Bagi banyak negara Timur Tengah, serangan ke Doha dianggap sebagai sinyal bahwa konflik Israel-Palestina kini berisiko melebar ke luar jalur tradisionalnya, langsung menyentuh jantung negara-negara mediator yang sebelumnya menjaga jarak aman dari serangan militer.
Dengan gelombang kecaman yang kian meluas, serangan Israel ke Doha bisa menjadi titik balik dalam konstelasi diplomasi regional, mempertegas jurang antara Israel dan negara-negara Arab sekaligus menambah tantangan dalam upaya mencari jalan menuju perdamaian yang semakin rapuh.
Posting Komentar untuk "Kecaman Timur Tengah Menggema Usai Serangan Israel ke Doha, Qatar"
Posting Komentar