Karawang Dukung ISWMP Menumbuhkan Budaya Pengelolaan Sampah

menggapaiasa.com, JAKARTA - Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh, S.E, menyampaikan dukungannya kepada Program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP) untuk melakukan pengelolaan sampah mulai dari akarnya.
Pada audiensi bersama Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Aep mengatakan siap mendorong Peningkatan Peran Aktif Masyarakat (PPAM) untuk kesuksesan program pengelolaan sampah.
"Salah satunya dengan membuat surat edaran tentang pemilahan sampah dari sumber ke seluruh instansi dan masyarakat," dikutip, Jumat (19/9).
Menurut dia, langkah tersebut krusial untuk mempercepat perubahan perilaku masyarakat dan memperkuat pondasi regulasi dalam mendukung sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi.Seperti diketahui, pertumbuhan industri dan populasi di Kabupaten Karawang membawa tantangan besar, salah satunya dalam pengelolaan sampah.
Sistem kumpul-angkut-buang masih menjadi pilihan, sementara infrastruktur pengolahan seperti Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) belum merata.
Kondisi ini diperparah oleh rendahnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah sejak dari rumah.
Dalam keterangannya, ISWMP hadir sebagai upaya untuk membenahi sistem pengelolaan sampah secara menyeluruh dari hulu hingga hilir. Program ini tak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga mendorong perubahan perilaku, penguatan regulasi, pembiayaan berkelanjutan, hingga pelibatan masyarakat secara aktif.RT 001 RW 012 Kelurahan Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat menjadi lokasi percontohan awal ISWMP di Kabupaten Karawang, kemudian replikasi di Desa Cirejag.
Kawasan ini dipilih karena berada dalam cakupan TPST Mekarjati dan memiliki jaringan komunitas aktif seperti Karang Taruna, bank sampah, kader lingkungan, serta pegiat maggot.
Melalui pendekatan door-to-door, pelatihan kader lingkungan, hingga pemberian alat bantu seperti karung pilah dan stiker rumah memilah, perubahan mulai terlihat. Warga membangun sistem pemilahan menjadi dua kategori: organik dan anorganik, agar lebih mudah diterapkan di tingkat rumah tangga.
Hasilnya 86 persen dari 97 KK aktif memilah sampah. Dalam dua bulan, terkumpul lebih dari 2.500 kg sampah organik dan 464 kilogram sampah anorganik yang berhasil dimanfaatkan.
Sampah organik diolah oleh Karang Taruna dan pegiat maggot, sementara sampah anorganik disalurkan ke Bank Sampah Resik Raya. Volume sampah ke TPA pun berhasil ditekan.
Melalui Program ISWMP, Kabupaten Karawang membuktikan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya persoalan teknis yang bergantung pada infrastruktur dan peralatan, tetapi juga merupakan urusan budaya, kesadaran, dan kolaborasi lintas elemen masyarakat.
Perubahan perilaku menjadi kunci, dan proses ini dimulai dari hal-hal sederhana edukasi warga, pendampingan kader lingkungan, dan dukungan regulasi yang jelas dari pemerintah daerah.(mcr10/jpnn)
Posting Komentar untuk "Karawang Dukung ISWMP Menumbuhkan Budaya Pengelolaan Sampah"
Posting Komentar