Asal Usul Kartu Tarot: Dari Permainan Kartu hingga Alat Ramalan

menggapaiasa.comKartu tarot yang kini kerap dikaitkan dengan ramalan atau praktik spiritual, sejatinya pada awal kemunculannya bukanlah untuk hal mistis, melainkan diciptakan sebagai permainan kartu.
Melansir Victoria and Albert Museum (V&A), tarot terdiri dari 78 kartu yang dibagi menjadi Major Arcana (22 kartu) dan Minor Arcana (56 kartu).
Setiap kartu memiliki makna dan simbol berbeda. Major Arcana menampilkan figur serta simbol kosmik, seperti The Emperor, The Fool, The Devil, hingga The Sun, Moon, dan Star.
Sementara itu, Minor Arcana terbagi dalam empat suits, swords, cups, coins, dan wands, yang masing-masing merepresentasikan aspek kehidupan, mulai dari pikiran, perasaan, kekayaan, hingga tindakan.
Pada awalnya, tarot bukanlah alat ramalan, melainkan permainan kartu yang populer di Eropa abad ke-15, khususnya di Italia, yang lahir dari pengaruh interaksi budaya melalui jalur perdagangan laut.
Namun, memasuki abad ke-18, kartu tarot mulai digunakan untuk meramal nasib. Salah satu tokoh yang memopulerkan fungsi ini adalah Etteilla, seorang peramal asal Prancis.
Gelombang minat terhadap okultisme yang berkembang pesat di abad ke-19 membuat tarot semakin identik dengan dunia mistik.
Pada tahun 1861, okultis Prancis Eliphas Levi (nama asli Alphonse Louis Constant) menerbitkan buku Dogma et Rituel de la Haute Magie, yang mengangkat tarot dari sekadar permainan ramal menjadi instrumen esoteris bagi kalangan okultis serius.
Seiring waktu, desain tarot juga berevolusi. Para ilmuwan okultisme hingga seniman menambahkan elemen esoterik dan mitologi ke dalam ilustrasi kartu.
Koleksi dek tarot di Museum V&A, mulai dari yang berasal dari abad ke-15 hingga versi kontemporer, menunjukkan bagaimana simbolisme, estetika, dan nilai budaya dalam tarot terus berubah sesuai zamannya. (*)
Posting Komentar untuk "Asal Usul Kartu Tarot: Dari Permainan Kartu hingga Alat Ramalan"
Posting Komentar