Alasan Eko Patrio Serahkan Karir Politiknya ke Partai,Akui Efek Penjarahan Masih Terasa

menggapaiasa.comPolitisi Eko Patrio kini baru muncul setelah rumahnya mengalami penjarahan beberapa waktu lalu.
Politisi yang juga komedian itu menjadi salah satu sasaran penjarahan massa pada 30 Agustus 2025.
Diketahui, rumah anggota DPR RI Eko Patrio yang terletak di Jalan Karang Asem I, kawasan Kuningan, Jakarta.
Aksi penjarahan dipicu amarah masyarakat karena isu tunjangan rumah anggota DPR RI.
Penjarahan adalah tindakan mengambil atau mencuri barang milik orang lain secara paksa, yang biasanya terjadi saat kondisi krisis seperti bencana alam, perang, atau kerusuhan sosial.
Ini merupakan tindakan anarkis yang bertujuan untuk menguasai harta benda secara melawan hukum dan biasanya dilakukan oleh sekelompok orang.
Situasi kian memanas setelah beredar video sejumlah anggota DPR RI asik berjoget di Sidang Tahunan MPR, yang dianggap sensitif dengan penderitaan masyarakat.
Tak hanya kehilangan barang berharga, buntut penjarahan tersebut Eko juga dinonaktifkan sebagai anggota DPR RI oleh Partai Amanat Nasional (PAN).
Kini, Eko Patrio pasrah dengan karier politiknya.
Pemilik nama lengkap Eko Hendro Purnomo itu pilih menyerahkan semuanya kepada keputusan partai politik yang kini menaunginya.
"Urusan itu saya serahkan kepada partai politik aja," ungkap Eko, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Sabtu (13/9/2025).
Eko mengatakan, kini ia hanya fokus pada keluarga.
Pria kelahiran Nganjuk, Jawa Timur itu ingin lebih dekat dengan istri dan juga anaknya.
"Saya udah nggak ngurusin yang lain. Sekarang yang penting adalah saya dekat sama keluarga saya aja," kata Eko.
Soal karier politiknya, Eko mengaku pasrah.
Ayah tiga anak itu menyerahkan semua pada ketua partainya.
"Saya lillahi taala. Saya serahkan semuanya. Saya sebagai baik anggota dewan atau sebagai apa, saya serahkan kepada Ketum saya Pak Zulkifli Hasan," tutur Eko.
Suami Viona Rosalina itu menekankan bahwa prioritasnya saat ini adalah memperbaiki kondisi psikis anak dan istri.
Sebab setelah insiden penjarahan tersebut, mental keluarga Eko pun turut terguncang.
"Saya sekarang ingin lebih memperbaiki psikologis anak-anak saya, memperbaiki psikologis istri saya."
"Itu yang lebih penting. Semua ya lebih untuk keluarga aja," tandasnya.
Saat kembali ditanya apakah berniat mundur dari dunia politik, politisi berusia 54 tahun itu memberikan jawaban yang konsisten.
Ia tegas mengatakan, pilih mengikuti keputusan dari partainya.
"Udah saya serahkan semuanya sama partai politik saya."
"Saya sekarang lebih ke keluarga aja," tegasnya.
Terpenting bagi Eko saat ini, ia dapat evaluasi diri.
Selain itu, pria yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PAN 2024–2029 itu hanya ingin lebih banyak waktu dengan keluarga.
"Saya yang penting bagaimana kami sekeluarga sekarang ke depannya akan mengevaluasi diri."
"Terus kalau bicara mau ngapain lagi, saya sekarang mau dekat sama keluarga aja dulu," bebernya.
"Saya mau dekat sama anak dan istri. Lebih banyak berdoa bersama-sama dengan keluarga.
Rumah Eko Patrio merupakan satu dari beberapa kediaman anggota DPR RI yang menjadi sasaran perusakan dan penjarahan oleh massa tak dikenal pada Sabtu, 30 Agustus 2025.
Insiden tersebut terjadi bersamaan dengan demonstrasi yang berlangsung anarkis di sejumlah wilayah Indonesia, menyusul kematian pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan, dalam rangkaian unjuk rasa "Bubarkan DPR" di Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Kamis, 28 Agustus 2025.
Affan Kurniawan tewas terlindas kendaraan taktis saat melintas di tengah kericuhan demonstrasi yang dipicu oleh isu kenaikan tunjangan DPR dan tuntutan buruh.
Peristiwa tersebut memicu gelombang protes lanjutan yang berujung pada aksi massa di berbagai titik, termasuk penyerangan terhadap properti milik pejabat negara.
Eko Patrio Maafkan Pelaku Penjarahan Rumahnya
Pada Jumat malam, (12/9/2025), Eko Patrio mendatangi Polda Metro Jaya untuk mengajukan penangguhan penahanan terhadap salah satu pelaku penjarahan rumahnya.
Meski ada tujuh pelaku yang telah diamankan, Eko hanya mengajukan pembelaan khusus untuk salah satu pelaku yang bernama Rian.
"Iya. Jadi ada kurang lebih ada tujuh ya, kata Bapak Kepolisian tadi, Bapak Penyidik, bahwa ada tujuh. Tetapi sementara saya konsen dengan yang Rian," ujar Eko, dikutip Tribunnews dari YouTube Cumicumi, Sabtu (13/9/2025).
Pelawak dari grup Patrio ini menekankan bahwa dirinya tidak ingin memperpanjang masalah dengan para pelaku lain dan lebih memilih menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum.
"Kalau yang lainnya sih saya sebenarnya ya sudahlah, memaafkan. Tetapi kan semuanya tergantung dengan Bapak Kepolisian."
"Karena Bapak Kepolisian juga punya hak terkait dengan masalah proses hukum ini. Ini termasuk Rian," lanjut Eko.
Eko mengakui bahwa jumlah pelaku bisa saja bertambah seiring perkembangan penyelidikan yang dilakukan polisi.
"Iya, tujuh ini termasuk Lian dan masih berkembang lagi, masih ada lagi," tambahnya.
"Tetapi sementara sudah tujuh yang diproses ya. Dan saya, ya kalau pasti memaafkan, ya pasti memaafkanlah. "
"Tapi semua saya kembalikan kepada Kepolisian, dalam hal ini Polda Metro Jaya," pungkas Eko.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Posting Komentar untuk "Alasan Eko Patrio Serahkan Karir Politiknya ke Partai,Akui Efek Penjarahan Masih Terasa"
Posting Komentar