BMKG: Aktivitas Gempa Sesar Lembang Meningkat Sejak Juli 2025, Waspadai Ancaman Gempa Besar

menggapaiasa.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, sejak akhir Juli 2025 terjadi peningkatan signifikan pada aktivitas kegempaan di jalur sesar Lembang, khususnya di Segmen Cimeta yang berada di bagian barat.

Catatan itu seiring dengan gempa tektonik yang kembali mengguncang Bandung Barat akibat aktivitas Sesar Lembang pada Kamis (14/8) lalu.

Gempa terbaru terjadi pada Kamis, 14 Agustus 2025 pukul 16.13 WIB dengan magnitudo 1,8. Episenter gempa berada di darat pada koordinat 6,81 LS dan 107,53 BT dengan kedalaman 19 kilometer.

Getaran dirasakan warga di Pasirlangu dan Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Bandung Barat, dengan intensitas II–III MMI.

Masyarakat melaporkan getaran cukup jelas, benda-benda gantung berayun, hingga sensasi seperti ada truk besar melintas.

"Sejak 24 Juli 2025, Sesar Lembang mengalami peningkatan aktivitas kegempaan. Catatan kami menunjukkan gempa M 1,8 pada 24 Juli, M 2,1 pada 28 Juli, M 1,9 pada 14 Agustus, dan kembali M 1,8 pada 15 Agustus," ujar Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, dikutip Selasa (19/8).

Meski gempa kali ini tidak menimbulkan kerusakan, masyarakat diingatkan untuk tetap waspada terhadap potensi gempa ke depan.

Sejarah mencatat, gempa merusak pernah terjadi akibat aktivitas Sesar Lembang pada 28 Agustus 2011 dengan magnitudo M3,3. Kala itu, 103 rumah di Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, mengalami kerusakan.

Para ahli geologi, geodesi, hingga seismologi sepakat bahwa Sesar Lembang adalah sesar aktif yang berpotensi memicu gempa signifikan.

"Aktivitas yang terus terekam ini menjadi pengingat bahwa Sesar Lembang bukan sekadar potensi, melainkan realitas yang harus diantisipasi," imbuh Daryono menegaskan.

Posting Komentar untuk "BMKG: Aktivitas Gempa Sesar Lembang Meningkat Sejak Juli 2025, Waspadai Ancaman Gempa Besar"