Video pemberontak Houthi menunjukkan tenggelamnya kapal Magic Seas

Pemberontak Houthi dari Yaman merilis video propaganda yang tampaknya menunjukkan kapal kargo berbendera Yunani M/V Magic Seas tenggelam di Laut Merah akibat serangan pada 6 Juli.

+ Klik di sini untuk menonton videonya

Video yang tersebar luas di media sosial tersebut memperlihatkan para pejuang memanggil kapal melalui radio VHF sebelum menyerang, naik ke kapal, dan kemudian meledakkan bahan peledak yang ditanam di lambung kapal.

+ Mammoth Freighters bersiap menyerahkan Boeing 777-300ER pertama yang dikonversi menjadi kargo

Menurut Michael Bodouroglou, pemilik Stem Shipping — perusahaan yang mengoperasikan kapal tersebut — kapal itu membawa besi dan pupuk dari Tiongkok ke Turki saat diserang. Menurutnya, serangan berlangsung sekitar empat jam dan melibatkan “tembakan, granat roket dari perahu, serta drone dan rudal anti-kapal”.

Hingga kini, tenggelamnya Magic Seas belum dapat dikonfirmasi secara independen, dan perwakilan Stem Shipping menyatakan bahwa mereka belum bisa memastikan kondisi terkini kapal tersebut.

Video yang dirilis Houthi mengingatkan pada serangan sebelumnya terhadap kapal tanker M/T Sounion, di mana bahan peledak diledakkan di dek kapal, menyebabkan kebakaran. Dalam kasus Sounion, kapal berhasil diselamatkan setelah operasi penyelamatan selama beberapa minggu yang dikoordinasikan oleh angkatan laut Uni Eropa.

Serangan terhadap Magic Seas ini menjadi serangan pertama terhadap kapal dagang di bagian selatan Laut Merah sejak Desember 2024.

Meski situasinya serius, seluruh 22 awak kapal berhasil diselamatkan oleh kapal dagang lain yang melintas di wilayah tersebut. Operasi penyelamatan dikoordinasikan oleh misi angkatan laut Uni Eropa EUNAVFOR ATALANTA dan UK Maritime Trade Operations. Semua awak kapal berhasil mendarat dengan selamat di Djibouti.

Juru bicara Houthi, Yahya Sare’e, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, dengan menyatakan bahwa kapal menjadi target karena “melanggar larangan memasuki pelabuhan Palestina yang diduduki”. Namun, Bodouroglou menjelaskan bahwa meskipun Magic Seas pernah berlabuh di pelabuhan Israel sebelumnya, pelayaran ini “tidak ada hubungannya dengan Israel”.

Sumber dan gambar: gcaptain | X @clashreport. Konten ini dibuat dengan bantuan AI dan telah ditinjau oleh tim editorial.