Solidaritas Global untuk Palestina: Ribuan Orang di Seluruh Dunia Demo Menentang Serangan Israel dan Ingatkan Nakba

menggapaiasa.com - Ribuan individu dari seluruh penjuru dunia merapat bersama dalam demonstrasi guna menunjukkan dukungan terhadap rakyat Palestina pada hari Ahad (18/5). Aksi tersebut sekaligus dimaksudkan untuk mengenang tragedi Nakba, istilah yang bermakna 'musibah', yakni pembasmian etnik serta pengungsian Paksa warga Palestina oleh rezim Israel pada tahun 1948.

Menurut laporan Al-Jazeera dari Stockholm, ratusan orang mengumpulkan diri di Lapangan Odenplan sambil menyibakkan bendera Palestina sebagai bentuk protes terhadap serangan Israel ke Gaza. Peserta unjuk rasa tersebut pun ikut memperagakan poster dengan tuntutan agar berakhirnya 'genosida oleh rejim Zionis di Palestina'.

Di samping itu, mereka menampilkan gambaran foto dan papan nama milik warga biasa beserta dengan anak-anak yang menjadi korban jiwa di Gaza.

Pawai protes juga dilaksanakan di London, Inggris, dengan puluhan ribu orang berjalan kaki ke arah Downing Street guna mendesak penghentian genosida yang dilakukan Israel di Gaza. Tidak hanya berkibar-kibarkan bendera Palestina, para pendemo ini pun secara bergantian menyuarakan yel-yel seperti "Palestine Free" dan "Israel Adalah Negara Teroris."

Para demonstran di Inggris turut menyuarakan keberatan mereka atas blokade Israel terhadap Jalur Gaza, yang berdampak pada sekitar dua juta penduduk Palestina yang menderita kelaparan. Selain itu, mereka juga mengomentari bagaimana pemerintahan Inggris telah ikut serta memburukkan situasi bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina melalui dukungannya secara politis maupun militer kepada Israel.

Di samping dua kota tersebut, unjuk rasa juga terjadi di Berlin, Amsterdam, serta Athena. Menurut laporan dari Anadolu Ajensi, demonstrasi yang bertujuan untuk menunjukkan dukungan di Berlin dilakukan dengan keamanan ekstra ketat sehingga mengakibatkan sekitar tiga individu diringkus oleh pihak berwajib.

Di Amsterdam, sejumlah besar orang berkumpul di Lapangan Dam dan melaksanakan unjuk rasa selama tiga jam guna mengekspresikan keprihatinan terhadap serangan oleh Israel serta memeringati peristiwa Nakba. Di sisi lain, di Athena, para peserta demo dengan membawa bendera Palestina dan menggunakan pakaian tradisional kaffiyeh bergerak menuju kedutaan AS dan juga kedutaan Israel.

Bukan cuma di Eropa, demonstrasi serupa juga terjadi di berbagai kota di Australia. Seperti dilaporkan ABC News pada hari Minggu, 18 Mei, sejumlah besar warga berkumpul di jalanan Melbourne guna mengenang Hari Nakba yang diperingati tiap tanggal 15 Mei tersebut.

"Kami berkabung dan memikirkan tentang pembasmian suku yang kejam serta pengusiran paksa lebih dari 750.000 orang Palestina pada tahun 1948, sekaligus menyatakan hak mereka untuk pulang," kata salah satu penyelenggara demonstrasi seperti dilansir ABC News.

Bukan cuma di Melbourne, lebih dari 200 orang di Adelaide dan sekitar 300 orang di Brisbane juga ikut menyuarakan dukungan kepada Palestina dengan melakukan demonstrasi yang sama.

Serangan yang dilancarkan Israel ke wilayah Palestina mulai bulan Oktober tahun 2023 ini sudah mengakibatkan kematian lebih dari 61 ribu penduduk Palestina serta cedera hampir 120 ribu jiwa lainnya. Ratusan ribu manusia lainnya dinyatakan hilang dengan kemungkinan besar mereka meninggal dunia tertimbun runtuhan bangunan.

Pada bulan November yang lalu, International Criminal Court (ICC) sudah menerbitkan warrant of arrest untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu serta bekas menteri pertahananya, Yoav Gallant, karena dituduh melakukan pelanggaran peradilan internasional seperti kekerasan militer dan tindak pembunuhan massal di wilayah Gaza.