Rupiah Anjlok ke 16.850 per Dolar AS Sementara Bursa Saham Melorot - MENGGAPAI ASA

Rupiah Anjlok ke 16.850 per Dolar AS Sementara Bursa Saham Melorot

Nilai tukar rupiah menurun sebesar 0,17% menjadi berada di posisi 16.850 untuk satu dolar AS pada awal sesi perdagangan hari Selasa (8/4). Mata uang nasional menguatkan tekanan setelah bursa efek dalam negeri tertekan pasca masa cuti bersama Lebaran.

Mengutip Bloomberg Hari ini, rupiah dimulai dengan pelemahan sebesar 23 poin pada posisi 16.845 terhadap dolar AS. Hingga jam 10.00 WIB, nilai tukarnya terus merosot sampai ke angka 16.850 untuk setiap dolar AS.

Pengamat ekonomi mata uang Ariston Tjendra mengatakan bahwa pasar finansial Indonesia yang dibuka hari ini bereaksi secara negatif terhadap kabar-kabar yang bermunculan saat liburan Idulfitri, khususnya tentang tarif impor dari Amerika Serikat yang sekarang menjadi sasaran balasan.

"Maka kemungkinan besar rupiah akan bergerak pada kisaran 16.800 per dolar AS saat pembukaan pasar dan dapat menyelesaikan sesi dengan penguatan mendekati 16.700 per dolar AS pada penutupan hari ini," ujar Ariston.

  • IHSG Jatuh 9%, Kapitalisasi Pasar dari 10 Perusahaan Tertinggi di Bursa Efek Indonesia Turun
  • IHSG Turun 9%, Bursa Efek Indonesia Terapkan Pembatasan Perdagangan

Menurut Ariston, beberapa pasar saham di Asia pada awal sesinya hari ini tampak rebound Ini menunjukkan bahwa banyak pemain pasar mengambil kesempatan dari harga yang telah jatuh di beberapa bursa saham dengan harapan bahwa nantinya pasar akan rebound.

Keadaan yang mirip juga dapat dialami oleh pasangan mata uang lainnya dan berpotensi menghentikan penurunan nilai rupiah saat ini.

Terlepas aksi buy on dip Pasar saat ini memiliki potensi untuk menghasilkan sentimen positif terhadap aset berisiko; namun, pasar tetap rawan tekanan sepanjang minggu ini akibat masalah tariff impor. "Masih ada pertikaian tentang tarif yang sedang berlangsung dan para pelaku pasar kini menantikan hasil dari negosiasi bea cukai antarnegara tersebut," jelasnya.

Analis dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengestimasi bahwa rupiah kemungkinan masih akan melemah, khususnya disebabkan oleh adanya akumulasi pelemahan yang signifikan di pasar saat musiman. "Sentimen" risk off "perang tarif terus memberikan tekanan pada mata uang pasar berkembangan secara keseluruhan," jelasnya.

Posting Komentar untuk "Rupiah Anjlok ke 16.850 per Dolar AS Sementara Bursa Saham Melorot"