Anggaran Makanan Bergizi di Toraja Utara Tak Kunjung Cair, Siswa Kelimpungan Karena Lauknya Hanya Asin
menggapaiasa.com, RANTEPAO - Anggaran Untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan Belum Cair.
Untuk menjaga agar program terus berlangsung, SPPG BGN Toraja Utara menggunkan dana talangan guna membayar para mitra yang menyediakan bahan pangan bernutrisi secara cuma-cuma kepada pelajar.
"Bila dana untuk Dapur Sehat Mitra Peleton kami masih belum dicairkan, maka digunakanlah dana talangan atau uang pribadi untuk pembayaran mitra," jelas anggota SPPG BGN Toraja Utara, Medy Bunga, pada hari Senin (28/4/25).
Proyek MBG di wilayah Toraja Utara telah dimulai sejak tanggal 20 Maret 2025.
Dana untuk biaya makan tiap siswa adalah Rp 15 Ribu.
Setiap hari, BGN Toraja Utara menyediakan MBG untuk murid-murid sejumlah 3.250 paket makanan.
Apabila dihitung, jumlah anggaran keseluruhan untuk MBG di wilayah Toraja Utara setiap harinya adalah Rp 48.750.000 Ribu.
Medy menyatakan bahwa dari 21 kecamatan di wilayah Toraja Utara, baru sebagian kecil yang telah menerima manfaat dari program MBG.
Di wilayah Toraja Utara terdapat dua dapur MBG, satu berada di rumah mantan Ketua DPRD Toraja Utara, yakni Nober Rante Siama, dan satunya lagi di bekas bangunan RM Pagi-Sore (Kafe Peleton) yang ditangani oleh seorang mitra bernama Panca.
Pada hari Senin, tanggal 28 April 2025, Program Sarapan Bernutrisi Gratis yang diselenggarakan di wilayah Toraja Utara menjangkau beberapa sekolah, salah satunya adalah SDN 3 Rantepao.
Pada sekolah itu, jumlah makanan yang didistribusikan adalah 764 porsi.
Pilihan makanan di kantin sekolah SDN 3 Rantepao meliputi sayuran tumis yang berisi wortel, jagung, dan buncis, tempe goreng, serta buah semangka sebagai pencuci mulutnya.
Perhatikan Tribun Toraja, para pelajar nampak asyik menikmati makanan itu.
Akan tetapi, banyak juga pelajar yang membuang makanan, khususnya sayuran, buah-buahan, serta lauk-pauk.
Beberapa pendidik mengakui kejadian tersebut.
Mereka menunjukkan bahwa pada beberapa kesempatan pengadaan MBG di SDN 3 Kota Rantepao, banyak murid merengek karena cita rasa dari makanannya kurang disukai.
"Memang benar bahwa beberapa kali acara MBG diselenggarakan di tempat ini, dengan variasi makanan yang berbeda-beda seperti lauk-pauk dan juga sayuran serta buah-buahan. Anak-anak sering mengomentari bahwa rasanya terlalu asin," jelas seorang guru.
Kepala Sekolah SDN 3 Kota Rantepao, Yohanis Isa Palindangan, mengatakan bahwa beberapa orangtua murid pernah menyampaikan saran supaya anak-anak mereka tidak diberi pelajaran MBG lagi.
"Saya pun kaget mendengar sebagian orangtua berkomentar tidak perlu memberikannya, dengan alasan makanan di rumah mereka sudah cukup bergizi. Akan tetapi, saya jelaskan pada para orangtua bahwa program MBG ini sangat penting, silakan membawa pulang paket MBG tersebut untuk disimpan dirumah," jelasnya.
Dalam satu kali implementasi, program MBG di wilayah Toraja Utara menyalurkan sebanyak 3.250 paket bahan pangan secara keseluruhan.(*).
Posting Komentar untuk "Anggaran Makanan Bergizi di Toraja Utara Tak Kunjung Cair, Siswa Kelimpungan Karena Lauknya Hanya Asin"
Posting Komentar