Strategi kreatif membangun kepercayaan pengguna terhadap aplikasi mobile zakat

Aplikasi inovatif memudahkan penyaluran zakat secara transparan, akuntabel, dan sesuai ketentuan fikih

ZONA PRIANGAN - Bayangkan zakat yang ditunaikan dengan penuh keikhlasan ternyata tidak sampai kepada penerima yang berhak. Bahkan, tak sedikit kekhawatiran muncul ketika dana zakat berpotensi diselewengkan atau disalurkan tidak sesuai ketentuan fikih. Kondisi inilah yang melatarbelakangi lahirnya inovasi aplikasi mobile zakat hasil penelitian akademisi Universitas Trisakti.

Penelitian tersebut dikembangkan oleh Prof. Dr. Wegig Murwonugroho bersama Nurendra Riastyanto, S.Ds., S.Sn., M.Hum., dan Dr. R. Drajatno Widi Utomo, M.Si. Aplikasi ini dirancang sebagai platform digital zakat yang mengedepankan transparansi, akuntabilitas, serta kemudahan pelacakan dana oleh para muzakki.

Menjawab Tantangan Literasi dan Kepercayaan

Prof. Dr. Wegig Murwonugroho menjelaskan bahwa rendahnya literasi zakat digital serta tingginya risiko penyalahgunaan dana menjadi tantangan utama dalam pengelolaan zakat berbasis teknologi.

“Aplikasi ini tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran zakat, tetapi juga sebagai media edukasi dan kontrol bagi masyarakat agar yakin zakatnya dikelola secara aman dan sesuai syariat,” ujar Wegig.

Aplikasi mobile zakat ini dirancang dengan memperhatikan standar fikih dalam penghitungan dan penyaluran zakat, sekaligus memberikan jejak audit (audit trail) yang dapat dilacak oleh pengguna.

Pendekatan Design Thinking

Proses pengembangan aplikasi dilakukan melalui metodologi design thinking. Tahap awal dimulai dengan empathize, yakni diskusi mendalam bersama komunitas Muslimah dan calon pengguna untuk memahami kekhawatiran serta kebutuhan mereka.

Selanjutnya pada tahap define, tim peneliti merumuskan indikator aplikasi zakat terpercaya, meliputi transparansi alur dana, keamanan transaksi, rujukan fikih yang valid, serta validasi lembaga penyalur zakat.

Tahap ideate dan design diwujudkan melalui pembuatan aset visual, ikon, dan desain pengalaman pengguna (UX) yang sederhana dan intuitif. Prototipe aplikasi kemudian dikembangkan dengan antarmuka yang secara jelas menampilkan indikator kepercayaan tersebut.

Pada tahap akhir, aplikasi diuji menggunakan metode System Usability Scale (SUS) untuk memastikan kenyamanan, kemudahan, dan rasa aman saat digunakan.

Enam Elemen Kunci Membangun Kepercayaan

Hasil penelitian yang dilakukan melalui aplikasi Getawi menemukan enam elemen utama yang terbukti meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap aplikasi zakat digital. Enam elemen tersebut meliputi informasi yang transparan disertai bukti transaksi, penggunaan warna hijau tua yang diasosiasikan dengan nilai Islam, serta kehadiran figur ustadz yang dinilai lebih kredibel dibandingkan tokoh populer lainnya.

Selain itu, desain antarmuka yang sederhana, notifikasi otomatis saat zakat dicatat atau disalurkan, serta pencantuman logo resmi lembaga atau identitas pengusul juga berperan penting dalam membangun rasa aman pengguna.

Nurendra, mahasiswa Magister Desain FSRD Universitas Trisakti, menambahkan bahwa pendekatan visual dan pengalaman pengguna menjadi faktor krusial dalam mendorong kepercayaan.

“Ketika pengguna merasa nyaman secara visual dan mudah memahami alur aplikasi, rasa percaya akan tumbuh secara alami,” jelasnya.

Dukungan Pemerintah

Penelitian ini mendapatkan dukungan pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) melalui Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Tahun Anggaran 2025.

Melalui inovasi ini, Universitas Trisakti berharap aplikasi mobile zakat dapat menjadi solusi nyata dalam memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan zakat digital, sekaligus mendorong optimalisasi potensi zakat di Indonesia secara lebih transparan dan sesuai syariat.***