Jerome Kurnia dalami karakter pilot di penerbangan terakhir

FILM drama Penerbangan Terakhir karya Benni Setiawan mengisahkan dinamika hubungan cinta antara pramugari dan pilot. Film yang diproduseri VMS Studio itu berkisah tentang Kapten Deva Angkasa (Jerome Kurnia), seorang pilot tampan, karismatik namun predator emosional, yang terlibat hubungan cinta dengan Tiara (Nadya Arina) di maskapainya. Kapten Deva berusaha mengikat Tiara dengan janji manis, ancaman, dan permainan psikologis.

Selain Jerome dan Nadya, film ini juga menampilkan jajaran aktor seperti Aghniny Haque, Nasya Marcella, Ayu Dyah Pasha, Devina Bertha, dan Fiorenza Celesta. Sedangkan untuk poster Penerbangan Terakhir telah dirilis kali pertama di Jakarta Film Week (JFW) 2025. “Poster ini tepat dalam arti membingungkan jika sekali lihat, tapi sekaligus membuka percakapan. Makanya setelah nonton kita bakal paham kenapa posternya begini,” kata Jerome di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan pada Jumat, 12 Desember 2025.

Berawal Takut Naik Pesawat, Jerome Kurnia Malah Tahu Wilayah Kokpit

Memerankan karakter yang berprofesi sebagai pilot, Jerome mengaku tipe orang yang takut jika bepergian dengan pesawat. Namun berangkat dari ketakutan itu, ia mulai mencari tahu apa saja yang ditimbulkan pesawat saat beroperasi hingga proses turbulensi. “Dimulai dari situ awal pengetahuannya, terus tiba-tiba dapat tawaran main film ini dan aku menyadari dapat akses lebih sampai ke kokpit sehingga bisa merasakan apa yang dirasakan pilot,” tuturnya.

Untuk mendalami karakter, Jerome berdiskusi dengan pilot sungguhan terutama untuk mempelajari sistem pengoperasian dan standar operasional prosedur menjadi sopir pesawat. “Memang tak sampai flight simulator tapi mempelajari adegan yang akan kami mainkan dan lebih ke detailnya yang teknis,” katanya.

Sementara keterlibatan Aghniny Haque yang berperan sebagai pasangan sah Kapten Deva Angkasa berawal dari keinginannya kembali beradu akting di film drama. “Karakternya kompleks sehingga awalnya aku juga tak terlalu yakin bisa memerankannya. Namun akhirnya bisa dengan proses pendalaman emosi yang sangat panjang. Soal intimasi juga namanya kerja kolaborasi ya jadi kami komunikasi aku maunya dan tidak maunya bagaimana saja,” ujarnya menjelaskan.