[KLARIFIKASI] Video Coyote Kejar Road Runner Ini Hasil Rekayasa AI

menggapaiasa.com Di media sosial beredar video seekor coyote mengejar burung road runner. Video itu tampak direkam dari dalam mobil.

Narasi video menyebutkan, peristiwa itu seperti versi dunia nyata dari kartun "Wile E Coyote and the Road Runner" yang ditayangkan Looney Tunes.

Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta menggapaiasa.com, video itu hasil rekayasa berbasis artificial intelligence (AI).

Narasi yang beredar

Video coyote mengejar road runner yang disebut versi dunia nyata dari kartun Looney Tunes dibagikan oleh akun Instagram ini, ini, dan ini, pada Rabu (26/11/2025).

Berikut narasi yang dibagikan:

Saat keluarga ini berkendara melintasi gurun, mereka melihat seekor Road Runner asli berlari di samping jalan—dan tak lama kemudian, seekor coyote muncul mengejarnya. Keduanya berlari secepat mobil kami.

Yang paling gila: ketika coyote mulai mendekat, Road Runner itu benar-benar bersuara “beep beep”!

Aku pikir itu cuma efek kartun. Lalu dia langsung melesat dan meninggalkan coyote jauh di belakang. Rasanya seperti menonton masa kecil sendiri hidup kembali—minus terowongan palsu di tebing.

Penelusuran menggapaiasa.com

Meski Road Runner dari Looney Tunes didasarkan pada hewan-hewan asli yang dapat ditemukan di dunia nyata, perilaku mereka tidak persis seperti dalam kartun.

Misalnya, road runner di dunia nyata tidak berkata "beep, beep" ketika dikejar coyote. Ini mengindikasikan bahwa video yang beredar di Instagram hasil rekayasa.

Kemudian, menggapaiasa.com mengecek video tersebut menggunakan Hive Moderation untuk mendeteksi apakah konten tersebut dihasilkan AI generatif. 

Hasil pemeriksaan Hive Moderation menunjukkan, video coyote mengejar road runner itu memiliki probabilitas mencapai 99,9 persen dihasilkan AI generatif.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta menggapaiasa.com, video coyote mengejar road runner yang disebut versi dunia nyata dari kartun "Road Runner" perlu diluruskan.

Video itu bukan peristiwa asli, tetapi hasil rekayasa AI. Menurut Hive Moderation, video itu memiliki probabilitas mencapai 99,9 persen dihasilkan AI generatif.